Pohukam
Pasis Seskoau A-57 dan Sesau A-13 Kunjungi Observatorium Bosscha
JurnalJakarta.com — Dalam rangka mengenal lingkungan Seskoau dan sekitarnya, Danseskoau Marsda TNI Henri Alfiandi mengajak Pasis Seskoau Angkatan Ke-57 dan Sesau Angkatan Ke-13 mengunjungi Observatorium Bosscha, Lembang. Sabtu (18/1).
Diawali dengan apel pagi dan olahraga bersama, dibawah arahan Dankorsis Kolonel Pnb Moh. Apon, S.T., MPA., beserta staf Korsis memimpin kegiatan orientasi menuju Observatorium Bosscha dengan berjalan kaki dimana turut hadir dalam kegiatan ini Wadan Seskoau Marsma TNI Jemi Trisonjaya, M.Tr. (Han)., para Direktur, Kepala Departemen di lingkungan Seskoau.
Setelah menempuh 4 Km dengan berjalan kaki, akhirnya seluruh rombongan tiba di lokasi dan sambil melakukan peregangan tidak jarang dari Pasis mengabadikan moment di obyek wisata Teropong Bintang ini dengan gawai yang dibawanya. Kurang lebih selama dua jam, seluruh rombongan orientasi mengunjungi Gedung Teleskop Ganda Zeiss 0,6 m yang menjadi teleskop terbesar dan tertua di Observatorium Bosscha, hingga saat ini instrumen teleskop terus dimodernisasi untuk memudahkan identifikasi bintang atau benda langit yang hendak diamati. Instrumen utama ini telah digunakan untuk berbagai penelitian astronomi, menurut Bapak Denny Mandey selaku peneliti, antara lain untuk pengamatan astrometri dalam memperoleh posisi benda langit secara akurat dalam orde sepersepuluh detik busur khususnya orbit bintang ganda visual.
“Kurang lebih 10.000 data pengamatan bintang ganda visual sudah menjadi koleksi Observatorium Bosscha dengan menggunakan teleskop ini,” katanya. Setelah melihat teleskop, dilanjutkan mengunjungi Ruang Multimedia untuk mengenal lebih jauh informasi mengenai astronomi.

“Kita bersyukur bisa mengunjungi Observatorium Bosscha yang sungguh megah dan sangat kagum hingga saat ini tetap berdiri kokoh sejak dibangun tahun 1923 serta telah mengambil bagian penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan di bidang astronomi,” ujar Danseskoau saat menyampaikan sambutan kepada Pasis Seskoau Angkatan Ke-57 dan Sesau Angkatan Ke-13.
Karrel Albert Rudolf Bosscha diabadikan namanya menjadi nama Observatorium Bosscha ini sebagai bentuk penghargaan atas sumbangsihnya dalam pembangunan gedung dan sarana penunjang di tempat ini. Yang dipetik dari kegiatan ini, lanjutnya, Pasis harus mengambil pelajaran berharga dari usaha yang telah dilakukan Karrel Alberl Rudolf Bosscha, yaitu dengan memiliki pemikiran, ide, dan kreatifitas yang dapat bermanfaat bagi masyarakat, bangsa dan negara Indonesia.
“Bangun karakter Perwira yang militan, inovatif dan profesional, sehingga kalian semua mampu memberikan yang terbaik bagi Indonesia,” tegasnya.
Acara dilanjutkan dengan penyerahan cinderamata dari Danseskoau Marsda TNI Henri Alfiandi kepada Direktur Observatorium Bosscha Ibu Premana W. Premadi yang diiringi tepuk tangan dan yel-yel Pasis Seskoau Angkatan Ke-57 dan Sesau Angkatan Ke-13.
Pohukam
Demo 1 Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran Berjalan Aman, Massa Aksi Tegaskan Tuntutannya
JURNALJAKARTA.COM – Ratusan massa aksi menggelar aksi di Jalan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat dalam rangka memperingati 1 Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Senin (20/10).
Aksi yang di organisir oleh sejumlah kelompok mahasiswa ini berlangsung tertib dan kondusif dengan pengawalan aparat keamanan.
Sejak siang, massa mulai bergerak dari berbagai titik membawa spanduk maupun poster untuk mengiringi orasi yang menyerukan tuntutan mereka.
Melalui keterangannya, Selasa (21/10), Organisasi seperti BEM UI, Ormawa Unpam, GMNI dalam orasinya, mereka menyoroti beberapa masalah seperti program MBG dan tuntutan untuk Mencabut komando teritorial TNI serta Mewujudkan sistem ekonomi progresif yang prorakyat dan mewujudkan demokrasi sejati yang sesuai dengan prinsip kedaulatan rakyat.

Salah satu koordinator BEM UI, juga meminta pemerintah mengevaluasi Proyek Strategis Nasional (PSN) hingga program Makan Bergizi Gratis (MBG). Mereka mengatakan Badan Gizi Nasional (BGN) harus diisi orang-orang yang ahli di bidang gizi dan pangan.
“Terjaganya kondusifitas keamanan selama momentum peringatan 1 tahun pemerintahan Prabowo Gibran tidak terlepas dari upaya maksimal aparat kepolisian dalam memitigasi potensi kerawanan melalui kerja sama dengan berbagai pihak untuk mereduksi dan meredam potensi kerawanan tanpa membatasi kebebasan elemen masyarakat dalam menyampaikan aspirasi melalui aksi unras yang tertib dan aman,” pungkasnya. (Red).
Pohukam
SEMPRO, LMND dan Elemen Mahasiswa Banten Gelar Diskusi Evaluasi 1 Tahun Kinerja Pemerintahan Prabowo–Gibran
Serang, Jurnaljakarta.com – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Bina Bangsa menginisiasi kegiatan Diskusi Publik bertajuk “Evaluasi Kinerja Pemerintahan Prabowo–Gibran: Antara Janji Politik dan Realitas Sosial”, Senin (20/10).
Kegiatan ini diselenggarakan di Kotak Coffe Serang dan menghadirkan kolaborasi bersama Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND), serta Serikat Mahasiswa Progresif (SEMPRO).
Diskusi ini bertujuan untuk membuka ruang kritis bagi mahasiswa dalam menilai sejauh mana arah kebijakan pemerintahan baru berjalan sesuai dengan janji kampanye dan kebutuhan rakyat.
Dalam kegiatan tersebut, para pembicara dari berbagai latar belakang organisasi mahasiswa membedah sejumlah isu strategis, mulai dari kebijakan ekonomi, pendidikan, pertanian, hingga isu demokrasi dan hak asasi manusia.
Melalui keterangannya, Selasa (21/10), Presiden Mahasiswa Universitas Bina Bangsa, M Abdurrahman dalam sambutannya, menegaskan bahwa, mahasiswa memiliki tanggung jawab moral untuk terus mengawal jalannya pemerintahan agar tetap berpihak kepada kepentingan rakyat.
“Pemerintahan yang baru ini tidak boleh berjalan tanpa kritik. Mahasiswa harus menjadi corong aspirasi rakyat dan memastikan kebijakan negara berpihak pada keadilan sosial,” ungkapnya.

Sementara itu, perwakilan dari LMND menyoroti pentingnya evaluasi terhadap arah ekonomi politik nasional yang dinilai masih jauh dari cita-cita kemandirian bangsa.
“Pemerintah harus menempatkan kesejahteraan rakyat di atas kepentingan oligarki. Evaluasi ini bukan bentuk perlawanan, tapi bentuk tanggung jawab intelektual mahasiswa terhadap bangsa,” ujar salah satu kader LMND.
Dari pihak SEMPRO, turut disampaikan pandangan bahwa demokrasi di Indonesia sedang menghadapi tantangan serius, terutama dalam hal ruang kebebasan sipil dan partisipasi publik.
“Kami mendorong agar mahasiswa tetap menjaga nalar kritis dan tidak tunduk pada narasi pembangunan yang menyingkirkan rakyat kecil,” tegas perwakilan SEMPRO.
Melalui diskusi ini, BEM Universitas Bina Bangsa bersama LMND dan SEMPRO sepakat bahwa evaluasi kinerja pemerintahan harus terus dilakukan secara berkala dengan melibatkan elemen masyarakat sipil, agar arah pembangunan nasional tidak menyimpang dari amanat konstitusi. (Red).
Pohukam
Eks Napiter Sumsel, Tabur Bunga ke Taman Makam Pahlawan
Palembang, Jurnaljakarta.com – Eks Para Napiter Sumsel yang tergabung dalam yayasan Pelita Bersatu Indonesia melaksanakab Tabur Bunga ke Taman Makam Pahlawan, Minggu pagi (19 Oktober 2025).
Kegiatan tersebut juga diikuti Tim Idensos Densus 88 SGW Sumsel yang dipimpin Kanit Idensos Iptu Marsan Saputra, SH dan anggota Kamneg Polda Sumsel.
Melalui keterangannya, Minggu (19/10), Ketua Umum Yayasan Pelita Bersatu Indonesia, Abdurrahman Taib, menyatakan bahwa, kegiatan ziarah ke taman makam pahlawan oleh Eks Napiter Sumsel adalah bentuk penghormatan kepada para pahlawan yang telah berjasa kepada negara serta mendo’akan mereka semoga mendapatkan tempat yang terbaik di sisi Alloh SWT.

Selain ziarah ke taman makam Pahlawan pahlawan, Eks napiter yang tergabung dalam yayasan Pelita Bersatu Indonesia juga melaksanakan kegiatan bakti sosial berupa pengobatan Islami terapi bekam dan ruqyah secara gratis, juga memberikan bantuan sosial kepada masyarakat yang kurang mampu.
“Kegiatan ini adalah komitmen pengurus yayasan Pelita Bersatu Indonesia berbuat yang terbaik untuk negara dan masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Bidang Kesra dan Humas, Arno mengungkapkan, Yayasan Pelita Bersatu Indonesia adalah wadah yang dikelola oleh mantan narapidana terorisme yang berdomisili di wilayah Sumsel. “Yayasan Pelita bersatu Indonesia berupaya menjadi yayasan yang terdepan dalam bidang pendidikan, dakwah dan sosial kemasyarakatan juga berperan aktif dalam menjaga kedaulatan NKRI dengan turut serta dalam penyuluhan wawasan kebangsaan, gerakan anti radikal, intoleran dan deradikalisasi,” tandasnya.
Sementara itu, Panit Idensos SGW Sumsel, Densus 88 Anti Teror Polri, IPTU Marsan Saputra, S.H mengatakan bahwa, kegiatan ziarah dan tabur bunga ke taman makam pahlawan ini juga menjadi pengingat bahwa dalam perjuangan, kebersamaan dan persatuan menjadi kekuatan yang tidak tergantikan.
Menurutnya, para pahlawan datang dari berbagai suku, agama dan golongan, namun mereka bersatu demi satu tujuan, kemerdekaan Indonesia. Maka dari itu, sebagai generasi penerus, kita harus menjaga persatuan, tidak mudah terpecah oleh perbedaan dan senantiasa mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi atau golongan, tandasnya.
“Kegiatan seperti ini dapat berkelanjutan dalam bentuk kegiatan kegiatan lain untuk semakin menumbuhkan rasa cinta tanah air bangsa dan negara,” pungkasnya. (Red).
