Pendidikan
Sebanyak 28 Atlet Berprestasi Lulus Dalam Latsar CPNS Yang Diselenggarakan Pusdiklat Tekfunghan Badiklat Kemhan

Jurnaljakarta.com – Sebanyak 28 Atlet berprestasi dari berbagai cabang olah -raga dinyatakan lulus dalam Latihan Dasar (Latsar) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang diselenggarakan oleh PusdiklatTekfunghan Badiklat Kemhan, Rabu (9/11/2022).
Kementerian Pemuda Dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) telah merekomendasikan kepada 28 Atlet berprestasi untuk mengikuti Latihan Dasar (Latsar) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Badiklat Tekfunghan Kemhan sebagai syarat mutlak yang harus dipenuhi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
Kapusdiklat Tekfunghan Dra. Endang Purwaningsih, MSi menjelaskan, hari ini adalah kegiatan penyerahan Surat Tanda Tamat Pendidikan ( STTP) para CPNS khusus atlet berprestasi. Sebanyak 28 atlet berprestasi ini mendapatkan kebijakan khusus dari Lembaga Administrasi Negara ( LAN) atas permintaan dari Kementerian Pemuda dan Olah Raga ( Kemenpora) yang difasilitasi oleh Kementerian Pertahanan.
“Karena kesibukan para atlet ini full sepanjang tahun untuk berlatih dan bertanding diberbagai negara. Dan kegiatan Latsar CPNS bagi atlet berprestasi ini sudah berakhir pada tanggal 30 September 2022. Maka hari ini kita serahkan STTPnya,” jelas Kapusdiklat Tekfunghan usai kegiatan Penyerahan STTP CPNS Atlet Berprestasi di Badiklat Tekfunghan, Gedung Marta Kristina Tiahahu Jakarta, Rabu ( 9/11/2022).
“Sebagian dari mereka karena kesibukannya sudah berangkat kebeberapa negara untuk bertanding. Jadi hari ini hadir 16 orang dari atlet Bulu Tangkis, Wushu, dan Atlet Senam,” tambahnya.
Kapusdiklat Tekfunghan lebih lanjut menjelaskan bahwa, Latsar CPNS ini merupakan tahapan yang harus diikuti oleh seluruh calon CPNS. Nantinya STTP ( ijasahnya) ini akan diupload dan diserahkan ke Badan Kepegawaian Negara (BKN) untuk menjadi PNS,” jelasnya.
“Latsar khusus untuk atlet berprestasi ini dilaksanakan selama satu bulan, dikarenakan adanya kebijakan khusus, mereka bertanding, membela negara dan mengharumkan nama bangsa maka pemerintah mempasilitasi dengan kebijakan khusus, juga untuk pelaksanaan dari kebijaksanaan Presiden RI Joko Widodo, untuk memberikan apresiasi kepada para atlet nasional yang berprestasi Internasional. Sedangkan untuk yang normal dilaksanakan selama 74 hari,” ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama Atlet Bulutangkis Ganda Putri Indonesia, Greysia Polii, mengatakan, ini suatu penghargaan dari nagara buat kami. Ini merupakan apresiasi dari negara dan sumbangsih kami juga terhadap negara ini dengan mencetak prestasi-prestasi berikutnya.
Greysia Polii berharap, ini bisa menjadi motifasi buat kamu sendiri yang nanti sudah menjadi PNS, dan buat teman – teman yang lain yang masih menjadi atslet agar terus bisa berprestasi, sehingga bisa selalu mengharumkan nama bangsa dan diapresiasi oleh negara.
Sementara Anthony S Ginting menambahkan bahwa dirinya merasa senang sekali mendapat STTP CPNS yang dikeluarkan oleh Pusdiklat Tekfunghan Badiklat Kemhan ini.
“Hari ini merupakan hari yang saya tunggu – tunggu. Hari ini kita bisa berkumpul bersama teman teman atlet disini, ini merupakan apresiasi dan perhatian dari pemerintah yang luar biasa buat kami,” pungkasnya. (Red)
Pendidikan
Sekolah Rakyat, Hadirkan Harapan Baru Bagi Anak Bangsa

JURNALJAKARTA.COM – Pemerintah Indonesia melalui inisiatif Presiden Prabowo Subianto meluncurkan program Sekolah Rakyat, sebuah langkah monumental dalam upaya pemerataan pendidikan di seluruh penjuru Tanah Air. Program ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam menyediakan akses pendidikan berkualitas, khususnya bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu, wilayah terpencil dan kelompok marginal yang selama ini masih menghadapi banyak kendala dalam mengakses pendidikan layak.
Sekolah Rakyat dirancang bukan sekadar sebagai lembaga pendidikan formal, tetapi sebagai pusat pembinaan karakter, pembentukan kecakapan hidup dan penguatan semangat kebangsaan. Dengan mengusung konsep berasrama, didukung oleh fasilitas lengkap serta tenaga pengajar profesional dan berdedikasi tinggi, Sekolah Rakyat diharapkan menjadi titik balik dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia, terutama dari kalangan yang selama ini kurang terjangkau oleh sistem pendidikan formal konvensional.
Hal ini disampaikan oleh Dodi Mawardi, Direktur Sekolah Alam Cikeas melalui keterangannya, dalam sesi testimoni bertema “Sekolah Rakyat Hadirkan Harapan Baru Bagi Anak Bangsa”, Rabu (17/9).
Dodi Mawardi, Direktur Sekolah Alam Cikeas. (Foto Ist).
Menurutnya, program ini merupakan inovasi yang sangat relevan dan penting untuk menjawab persoalan klasik pendidikan di Indonesi, yakni kesenjangan akses dan kualitas antarwilayah serta antar kelompok masyarakat. “Mendirikan sekolah berkualitas itu bukanlah hal mudah. Sekolah Rakyat ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menyediakan fasilitas pendidikan yang setara bagi semua anak bangsa. Dengan guru-guru yang berkualitas, sarana yang memadai dan pendekatan pendidikan yang humanis, Sekolah Rakyat memberi harapan nyata bagi anak-anak yang selama ini terpinggirkan,” ujar Dodi.
Lebih lanjut, Dodi menekankan bahwa, konsep Sekolah Rakyat bukanlah sesuatu yang dirancang secara tergesa atau asal-asalan. Ia mengapresiasi pendekatan yang diambil pemerintah dalam merancang model pendidikan ini, yakni dengan mengadopsi dan mengadaptasi model dari berbagai sekolah unggulan yang sudah lebih dulu terbukti berhasil.
“Konsep Sekolah Rakyat ini mengacu pada berbagai sekolah unggulan yang telah ada dan sukses, seperti SMA Taruna Nusantara di Magelang, Sekolah Krida Nusantara di Bandung, Sekolah Pradita Dirgantara, serta Sekolah DEL di Sumatera Utara. Fasilitasnya tidak jauh berbeda. Bahkan, beberapa sekolah rakyat dirancang untuk memiliki asrama, laboratorium, fasilitas olahraga, serta ruang-ruang belajar yang mendukung proses pembelajaran yang aktif dan menyenangkan,” jelasnya.
Menurut Dodi, pendekatan berasrama tidak hanya memberikan efisiensi dan fokus belajar yang lebih baik bagi siswa, tetapi juga menjadi solusi bagi anak-anak yang tinggal jauh dari pusat-pusat pendidikan atau berasal dari daerah terpencil yang sulit dijangkau. Ia juga menyoroti pentingnya keberlanjutan program ini serta keterlibatan berbagai pihak, baik dari kalangan masyarakat, dunia usaha, maupun lembaga pendidikan swasta, untuk memastikan Sekolah Rakyat terus berkembang dan mampu menghasilkan generasi unggul masa depan.
“Ini bukan hanya program pemerintah, tapi gerakan bersama. Pemerintah mungkin menjadi penggeraknya, tetapi keberhasilan Sekolah Rakyat akan sangat ditentukan oleh sinergi semua pihak, terutama di daerah-daerah. Yang terpenting, anak-anak
yang selama ini terabaikan kini punya peluang yang sama untuk belajar, tumbuh dan berprestasi,” tambahnya.
Di tengah tantangan pendidikan nasional yang masih diwarnai disparitas kualitas antarwilayah, rendahnya angka partisipasi sekolah di kelompok miskin, serta keterbatasan tenaga pendidik di daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal), kehadiran Sekolah Rakyat menjadi bentuk intervensi nyata yang sangat dibutuhkan.
Dodi menutup testimoninya dengan harapan, agar program ini benar-benar diwujudkan dengan konsisten, penuh integritas dan berbasis pada kebutuhan riil masyarakat di lapangan.
“Sekolah Rakyat adalah langkah positif yang perlu didukung semua pihak. Saya berharap implementasinya tidak hanya berhenti di atas kertas atau seremoni peresmian semata. Ini harus menjadi gerakan yang terus berlanjut, tumbuh dan menjadi tumpuan masa depan pendidikan kita. Semoga pelaksanaannya sesuai dengan rencana awal dan membawa manfaat nyata bagi anak-anak Indonesia dari Sabang sampai Merauke,” pungkasnya.
Program Sekolah Rakyat menjadi salah satu program prioritas dalam upaya membangun fondasi Indonesia Emas 2045, di mana pendidikan menjadi kunci utama dalam mencetak generasi unggul yang berdaya saing global, berkarakter dan tetap berakar kuat pada nilai-nilai kebangsaan. (Red).
Pendidikan
Pondok Pesantren Qurota A’yun Jakarta, Gelar Akhirussanah dengan Meriah

FOTO BERSAMA-Tamu undangan bersama para santri, guru dan orang tua santri foto bersama usai acara. (Foto Ist).
JURNALJAKARTA.COM – Pondok Pesantren Qurotaa’yun menggelar acara akhirussanah yang meriah dan penuh dengan kebahagiaan, Kamis (19/6).
Hadir dalam acara, Ketua yayasan, Pimpinan Ponpes Qurrota A’yun dan sekaligus Ketua HEBITREN Jakarta Timur, K.H Zaenul Muttaqin, SE, M.Pd, Dewan Pembina Yayasan Umi Kulsum Indonesia, H. Hasan Fatoni, SE, SH, MBA, Dewan Penasehat, Safik Anwar Sadad, SE, MM, Direktur Pendidikan, Dr. Hj. Corini, S.Pd, Kepala Kementrian Agama Jakarta Timur, DR. Zulkarnaen, S.Ag, M.Hum, Kasi PD Pontren Jakarta Timur, Silvia Hanim, SE, MM, Ketua FKPP Jakarta Timur, K.H Mahmud Efendi, LC, MA, para santri, guru dan orang tua santri.
Melalui keterangannya, Kamis (16/6), Kepala Pondok Pesantren Qurotaa’yun, KH. Zaenul Muttaqin, SE, M.Pd, menyampaikan sambutan yang hangat dan penuh dengan harapan kepada para santri.
H. Zaenul Muttaqin berharap, agar para santri dapat terus meningkatkan kemampuan dan prestasi mereka di masa depan. “Acara Akhirussanah Pondok Pesantren Qurotaa’yun tahun ini, dapat menjadi kenangan yang indah dan bermanfaat bagi semua pihak,” pungkas H. Zaenul.
SAMBUTAN-Pimpinan Pondok Pesantren Qurrata ‘Ayun, K.H. Zainul Muttaqin, SE, M.Pd, saat memberikan sambutan. (Foto Ist).
Dalam acara tersebut, para santri menampilkan berbagai macam bakat dan kemampuan mereka, seperti membaca Al-Qur’an, berpidato dan menampilkan 3 bahasa (Indonesia, Arab dan Ingris) Selain itu, Pondok Pesantren QA yang berfokus pada tahfidz quran, kitab kuning dan public speaking ini juga dimeriahkan dengan pemberian penghargaan kepada para santri yang berprestasi.
Dan wabilkhusus yang sudah hafal 30 juz (Nur Khanza Qatrunnada, Nailatul Mufidah Salim, Ulfa Nurfaidah, Aulia Putri, Farhah Maulida & Zhafira Haura Suryani).
Acara akhirussanah ini diakhiri dengan do’a bersama dan foto bersama antara para santri, guru dan orang tua santri. (Red).
Pendidikan
Perkuat Literasi Garut, Perpusnas Berikan Bantuan Buku dan Gedung Perpustakaan

Garut, Jurnaljakarta.com – Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) memberikan bantuan Bahan Bacaan Bermutu (BBB) kepada Kabupaten Garut.
Bantuan disalurkan di 15 lokus dengan rincian sembilan lokus untuk perpustakaan desa dan enam lokus untuk Taman Bacaan Masyarakat (TBM). Selain itu, dilaksanakan juga proses peletakan batu pertama perluasan Gedung Layanan Perpustakaan Umum Kabupaten Garut yang menggunakan Dana Alokasi Fisik (DAK) Tahun Anggaran 2025 sebesar Rp5,2 miliar yang terdiri dari perluasan gedung senilai Rp4,5 miliar, perabot sebesar Rp500 juta, dan koleksi sebesar Rp200 juta.
Dalam sambutannya, Kepala Perpusnas, E. Aminudin Aziz, menyampaikan bantuan BBB yang diberikan merupakan komitmen Perpusnas dalam upaya peningkatan literasi meskipun menghadapi rekonstruksi anggaran.
“Bantuan untuk masyarakat apalagi terkait dengan masalah peningkatan literasi, tidak kami kurangi sedikit pun. Saya sampaikan anggaran yang dipotong adalah untuk perjalanan dinas, rapat-rapat di luar kantor. Untuk bantuan perpustakaan di desa, kelurahan tidak satu sen pun kami yang kami kurangi,” tuturnya di Garut, Jabar, pada Jumat (13/6/2025).
Lebih lanjut, Kepala Perpusnas menjelaskan bantuan BBB dapat mendukung pelaksanaan tiga program prioritas Perpusnas yaitu peningkatan budaya baca dan kecakapan literasi, pengarusutamaan naskah kuno Nusantara dan standarisasi akreditasi perpustakaan.
“Program tersebut dapat dikerjakan bersama-sama, dengan supervisi dari Komisi X DPR RI, dukungan penuh dari Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dalam operasional perpustakaan desa. Tahun ini kami menambah lokus perpustakaan di tempat ibadah bekerja sama dengan Kementerian Agama, ada sekitar 2.700 lokus untuk perpustakaan di rumah ibadah yang kami berikan bantuan buku,” jelasnya.
Kepala Perpusnas juga menekankan kembali pentingnya kebersamaan berbagai pihak dalam menjalankan program penguatan budaya baca dan literasi. Menurutnya, dukungan perangkat daerah seperti bupati, camat, kepala desa, dan tokoh masyarakat dalam membentuk komunitas baca akan sangat berguna.
“Ketika mengunjungi Tasikmalaya, ada Kampung Literasi dan Sadar Tertib Arsip (KALISTA) yang luar biasa di mana setiap RT punya pojok baca dan ini menggerakkan ibu-ibu, bapak-bapak di wilayah itu untuk menjadi fasilitator, menjadi relawan,” tuturnya.
Terkait dengan relawan, lanjutnya, Perpusnas telah meluncurkan program Relima (Relawan Literasi Masyarakat) di 189 kabupaten kota. Selain itu, ada program KKN Tematik Literasi yang bekerja sama dengan perguruan tinggi yang akan menggerakkan 15.000 mahasiswa di 1.000 lokus sehingga ada keterlibatan masyarakat, pemerintah dan dunia pendidikan.
Selain itu, Kepala Perpusnas menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bupati Garut beserta seluruh jajaran pemerintah daerah yang telah mendukung program-program Perpusnas.
“Saya sampaikan terima kasih kepada Bapak Bupati dan seluruh jajaran atas dukungannya. Tidak besar anggaran yang kami berikan hanya 5,2 miliar untuk Kabupaten Garut. Namun kami berharap, ini bisa menjadi kontribusi kami dalam membantu pembangunan di kota Garut,” ujarnya.
Anggota Komisi X DPR RI, Ferdiansyah, menekankan pentingnya dukungan pemerintah daerah Kabupaten Garut dalam menjadikan perpustakaan daerah Kabupaten Garut menjadi sarana belajar dan kunjungan.
“Perluasan gedung perpustakaan melalui DAK Fisik bersumber dari APBN, jadi kami juga mohon bantuan Pak Bupati dari APBD-nya. Seperti misalnya berkolaborasi dengan Sistem Informasi Perbukuan Indonesia (SIBI), salah satu program pemerintah pusat yang sifatnya gratis dan bisa diakses oleh seluruh masyarakat Indonesia,” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Kabupaten Garut, Abdusy Syakur Amin, berharap perluasan gedung perpustakaan kabupaten Garut akan menjadi ekosistem pengetahuan, ekosistem wawasan yang memberikan manfaat banyak bagi masyarakat.
“Perpustakaan bukan hanya sebagai tempat untuk membaca tetapi juga tempat untuk berdiskusi dan berdialog sehingga jika kita memiliki tempat yang representatif, tidak aneh kalau orang suka berkunjung ke sini untuk sekadar berdiskusi, bertukar pikiran, bertukar ilmu pengetahuan,” pungkasnya.
Selain Kabupaten Garut, Kepala Perpusnas melakukan rangkaian kegiatan pemberian BBB dan DAK Nonfisik di Kota Tasikmalaya dan Kabupaten Ciamis serta mengunjungi TBM, perpustakaan desa, dan perpustakaan rumah ibadah. Dalam kegiatan tersebut, turut mendampingi Sekretaris Utama, Joko Santoso dan Kepala Pusat Pengembangan Perpustakaan Umum dan Khusus, Nani Suryani.
Kota Tasikmalaya mendapat BBB untuk TBM sebanyak dua lokus yaitu TBM Sang Pencerah dan TBM Imah Kabingah serta DAK Nonfisik sebesar Rp750 juta yang terdiri dari program publik sebesar Rp622 juta, pembinaan dan pendataan sebesar Rp112.500.000, serta operasional layanan perpustakaan Rp15.500.000.
Sementara itu, Kabupaten Ciamis menerima Bantuan BBB di 91 lokus yang terdiri dari perpustakaan desa sebanyak 53 lokus, TBM sebanyak 26 lokus, dan perpustakaan rumah ibadah sebanyak 12 lokus.
Perpusnas juga memberikan DAK Nonfisik kepada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Ciamis sebesar Rp539.258.000, yang terdiri dari program publik sebesar Rp439.347.500, pembinaan dan pendataan sebesar Rp74.981.500 serta operasional layanan perpustakaan sebesar Rp24.929.000