Nasional
Pustakawan Indonesia didorong untuk Mengokohkan Jati Diri dalam Menjalankan Profesinya.
JURNALJAKARTA.COM — Pustakawan Indonesia didorong untuk mengokohkan jati diri dalam menjalankan peran profesinya.
Hal ini disampaikan Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas), E. Aminudin Aziz, dalam peringatan hari ulang tahun ke-52 Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) yang sekaligus momentum peringatan pertama Hari Pustakawan Indonesia.
Diketahui bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 81/M/2025 tertanggal 25 Juni 2025, tanggal 7 Juli ditetapkan sebagai Hari Pustakawan Indonesia.
Penetapan ini merupakan tonggak penting dalam perjalanan profesi pustakawan di Indonesia, sekaligus momentum untuk meningkatkan kesadaran publik akan kontribusi pustakawan di era disrupsi.
Ia menjelaskan bahwa penetapan Hari Pustakawan Indonesia bukan sekadar penanda simbolis. Hal ini merupakan bentuk pengakuan negara terhadap eksistensi dan kontribusi para pustakawan dalam mendukung pembangunan bangsa melalui penguatan budaya baca, peningkatan kecakapan literasi, serta perluasa akses pengetahuan kepada seluruh lapisan masyarakat di mana pun berada.
“Secara reflektif kita diingatkan akan tanggung jawab besar yang kita emban, yakni menjadikan perpustakaan sebagai pusat belajar sepanjang hayat, tempat pengetahuan tumbuh, kreativitas dan inovasi berkembang dan peradaban dibangun,” paparnya di Ruang Teater Gedung Fasilitas Layanan Perpusnas, Jakarta, Senin (7/7/2025).

Ia menegaskan bahwa profesi pustakawan bukan sekadar pekerjaan, tetapi lebih kepada pengabdian untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, membangun karakter generasi muda, dan memastikan bahwa setiap warna negara memiliki akses terhadap ilmu pengetahuan dan informasi yang bermutu.
“Mari terus berkarya, berinovasi, dan berkolaborasi untuk Indonesia yang lebih bermartabat melalui penguatan budaya baca dalam upaya meningkatkan kecakapan literasi,” ajaknya.
Pada kesempatan sama, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen), Abdul Mu’ti, memaparkan peran perpustakaan dalam perjalanan hidupnya. Menurutnya, perpustakaan menjadi bagian dari perjalanan intelektual dan akademiknya sejak mahasiswa hingga saat ini.
Meski begitu ia mengakui bahwa di era digital, perpustakaan menghadapi tantangan besar yakni kondisi masyarakat yang cenderung memilih untuk mendapatkan informasi melalui gawai pribadi.
Untuk itu, harus ada inovasi untuk membangun kembali tradisi membaca buku dan berkunjung ke perpustakaan. Salah satunya, menjadikan perpustakaan sebagai pusat rekreasi dengan pustakawan yang sigap dan berpengetahuan.
“Saya mengapresiasi Perpusnas untuk inovasi perpustakaan sebagai pusat rekreasi, contohnya untuk masyarakat menikmati hari libur pada saat hari bebas kendaraan bermotor. Pustakawan juga tidak hanya hafal koleksi buku, tetapi dirinya sendiri wajib menjadi perpustakaan berjalan bagi setiap pengunjung yang bertanya,” urainya.
Sementara itu, Ketua Umum IPI, T. Syamsul Bahri, menyampaikan terima kasih kepada Menteri Dikdasmen yang telah menetapkan 7 Juli sebagai Hari Pustakawan Indonesia. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Kepala Perpusnas yang telah mendukung terlaksananya acara HUT ke-52 IPI.
Menurutnya, perpustakaan adalah jantung peradaban dan pustakawan adalah nadinya. Hal ini sejalan dengan moto IPI yakni profesional, inklusif, dan aspiratif.
“Dengan semangat profesionalisme dan inspiratif kami terus berupaya menjadikan pustakawan sebagai aktor kunci dalam transformasi masyarakat Indonesia menuju bangsa pembelajar yang tangguh dan adaptif,” katanya.
Pustakawan baginya memiliki peran vital sebagai penjaga pengetahuan, pengelola informasi, dan penggerak literasi. “Hari ini bukan hanya milik pustakawan, tapi milik seluruh bangsa. Karena melalui pustakawan yang berintegritas dan berdaya, kita membangun masyarakat yang literat, cerdas, dan beradab,” tambahnya.
Ketua Umum IPI juga menyerukan penguatan sinergi antara para pemangku kepentingan yakni pemerintah, lembaga pendidikan, perpustakaan, dan komunitas dalam meningkatkan kualitas dan kesejahteraan pustakawan, serta memperluas akses terhadap literasi informasi di Indonesia.
Dalam gelar wicara, pustakawan Perpusnas, Khosyi Alfin Maulana, menerangkan bahwa pustakawan pasti memiliki jiwa kepustakawanan. Menurutnya, pustakawan adalah seorang profesional informasi yang berperan sebagai penjembatan ilmu pengetahuan dalam lingkup kerja kepustakawanan, mulai dari distribusi aliran informasi hingga menciptakan informasi baru.
Senada, widyaiswara Perpusnas, Dian Novita Fitriani, menilai pustakawan bukan sekadar jabatan atau profesi. “Bahkan mereka yang tidak memiliki jabatan itu, tetapi melakukan tugas pustakawan, akhirnya juga tetap pustakawan. Pustakawan dan kepustakawanan melekat,” terang Dian.
Dosen Program Studi Perpustakaan dan Sains Informasi Universitas Padjajaran (Unpad), Agus Rusmana, menyepakati bahwa pustakawan tidak harus seseorang yang memiliki jabatan administratif saja, melainkan setiap orang yang bekerja di perpustakaan melakukan kegiatan kepustakawanan.
“Siapa pun yang berperan dan berkarya di layanan perpustakaan, boleh disebut sebagai pustakawan,” tutur Agus.
Sementara itu, Putri Indonesia Pendidikan 2025, Rinanda Apriliya Maharani, memiliki harapan tersendiri untuk para pustakawan di Indonesia. “Pustakawan adalah pemandu perjalanan intelektual saya, namun mereka cenderung tidak percaya diri. Saya harap akan ada lebih banyak pustakawan yang semakin berani untuk tampil di dunia nyata maupun digital,” harapnya.
Head of Corporate Communicationdan CSR XLSmart, Dani Akhyar, berharap peran aktif pustakawan dalam derasnya arus informasi.
“Kita sedang berada pada krisis tsunami informasi, sehingga pustakawan harus berperan sebagai mercusuar untuk memberikan panduan ke arah yang benar. Untuk itu, pustakawan diharapkan sudah melek digital supaya bisa menjadi mercusuar yang baik,” pungkas Dani.
Sebagai informasi, pemerintah menetapkan 7 Juli sebagai Hari Pustakawan Indonesia. Tanggal ini dipilih bertepatan dengan momen bersejarah dalam dunia kepustakawanan Indonesia, yakni penyelenggaraan kongres pertama pustakawan di Ciawi, Bogor, pada 5-7 Juli 1973. Pada kongres tersebut pula, pada tanggal 7 Juli 1973 disepakati pembentukan IPI sebagai wadah tunggal bagi pustakawan Indonesia. Hal ini berdasarkan pengajuan bersama antara Perpusnas dan IPI. (***)
Pohukam
Satu Tahun Pasca Lapor Gratifikasi KPK, Gedung Merah Putih PGSI Kena Teror OTK
JURNALJAKARTA.COM – Tragedi teror dan perusakan yang terjadi di gedung Merah-Putih PGSI Kabupaten Demak, terjadi pada hari Sabtu (8/11/2025), kebetulan bersamaan dengan gencarnya OTT KPK.
Hal itu disampaikan oleh ketua PGSI (Persatuan Guru Seluruh Indonesia) Kabupaten Demak, Noor Salim, kepada sejumlah awak media (Minggu, 9/11/2025).
“Iya, telah terjadi teror perusakan di gedung Merah-Putih PGSI Demak, yang saya ketahui pada Sabtu Malam pukul 21.00 Wib, saat mampir ke kantor untuk ngecek Kotak Surat Masuk, sehabis berziarah makam Sunan Kalijaga dan Makam Kesultanan Demak, bersama para pekerja proyek Masjid Noor Al Jabbar, yang berasal dari Boyolali,” kata Salim.
Namun betapa kagetnya, lanjutnya, saat saya sampai gedung Merah-Putih kantor PGSI, kondisi di teras dan halaman porak poranda, maka saya langsung menghubungi satpam jaga BAWASLU yang terletak satu komplek di belakang gedung PGSI guna konfirmasi apakah di halaman kantor PGSI habis ada keramaian dari pihak luar?, tambah Salim.
Terkait kemungkinan adanya teror bersamaan gencarnya OTT KPK, Noor Salim yang juga aktifis KAHMI yang pernah melaporkan penerimaan gratifikasi ke KPK, menjelaskan kemungkinan apapun bisa terjadi.
“Ya kalau kemungkinan adanya teror di Gedung Merah-Putih PGSI, bisa saja dialami oleh siapapun kapanpun dimanapun, tetapi yang terjadi di Kantor PGSI, kemungkinan dilakukan oleh OTK (Orang Tak diKenal) ODGJ, karena pola pengrusakan antara beraturan dan tak beraturan tidak konsisten,” pungkas Salim.
Sementara itu, dari keterangan Andy satpam BAWASLU, dijelaskan bahwa, sejak Sabtu pagi dia tidak melihat adanya kegiatan apapun di halaman kantor PGSI.
“Saya jaga sejak Sabtu pagi, namun tidak melihat kegiatan apapun atau keramaian oleh pihak lain, di halaman kantor PGSI,” tutur Andy.
Yang saya tahu, lanjutnya, memang ada parkir sejumlah mobil damkar di halaman kantor PGSI sejak Minggu lalu, tambah Satpam Bawaslu.
“Jadi menurut saya, bisa saja itu kemungkinan pelaku perusakan di teras gedung Merah-Putih kantor PGSI adalah orang yang tidak waras atau Wong Edan,” pungkas Andy.
Adapun data kerusakan berupa: 2 Pot Bunga besar di teras, Taman Edukasi di halaman, Puluhan bendera PGSI berserakan, puton bendera pada pecah. (Red).
Pohukam
Bupati Esti’anah, Apresiasi Satgas Satpol PP Musnahkan Ribuan Rokok Ilegal dan Miras
DEMAK, JURNALJAKARTA.COM – Dalam upaya memberikan perlindungan kepada masyarakat dari peredaran barang kena cukai Ilegal, terutama rokok Ilegal dan Miras di Demak, jajaran Satpol PP bersama TNI-Polri dan Satgas Bea Cukai Semarang, rutin melakukan Razia
Bertempat di Kantor Satpol PP Gedung Grahadika Bina Praja Pemkab Demak Rabu (29/10), dilakukan Pemusnahan 1.038.128 batang rokok Ilegal jenis SKM, 396 batang rokok Ilegal jenis SKT, 2.868 liter MMEA Gol C minuman mengandung etil alkohol (MMEA) dan minuman beralkohol sebanyak 2.113 botol Hasil penegakan perda Kabupaten Demak yang dipimpin langsung Bupati Demak, dr. Hj. Esti’anah, SE, Plt. Kasatpol PP Demak, Agus Sukiyono, S.IP, MM dan Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Tipe Madya Pabean A Semarang, Mochamad Shuhandak.
Melalui keterangannya, Plt. Kasatpol PP Demak, Agus Sukiyono, S.IP, MM, mengungkapkan bahwa, tujuan dalam Pemusnahan tersebut untuk melindungi masyarakat dari bahaya rokok Ilegal dan Miras. Juga meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya produk yang legal dan aman.
“Dalam kegiatan tersebut sesuai Penegakan Perda Nomor 2 Tahun 2015 (Miras) dan Barang Kena Cukai Ilegal (MMEA) Hasil Penindakan KPPBC TMP A Semarang Tahun 2025,” ujarnya.

Agus menambahkan, Pemerintah Kabupaten Demak khususnya Satpol PP berkomitmen dalam rangka Sinergi Pelaksanaan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) Tahun 2025, untuk terus melakukan pengawasan dan penindakan terhadap peredaran rokok Ilegal dan Miras. Masyarakat diimbau untuk tidak terlibat dalam peredaran barang ilegal dan melaporkan jika menemukan indikasi pelanggaran.
“Pemusnahan rokok Ilegal dan miras ini, diharapkan dapat memberikan efek jera bagi pelaku dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya produk yang legal dan aman,” pungkasnya.
Sementara itu, Bupati Demak, dr. Hj. Esti’anah, mengapresiasi kegiatan tim Satgas, terutama Satpol Demak yang telah bekerja keras dan kolaborasi dengan Bea Cukai, Kodim 0716/Demak, Polres Demak dan tim Satgas pemberantasan Bea Cukai Ilegal, sehingg bisa menekan peredaran rokok Ilegal di Demak. “Dimana hasil sitaannya selalu meningkat, termasuk pemberantasan pekat yang terus di gencarkan, sehingga kedepan Demak semakin Bermartabat, Maju dan Sejahtera,” tandasnya.
Hadir dalam acara tersebut, Bupati Demak, Plt. Kasatpol PP, Kepala KPPBC TMP A Semarang, Plt. Kepala Satpol PP Prov. Jateng dan Forkopimda Demak, Kepala Satpol PP Kab. Kendal, Kepala Satpol PP Kab Semarang, Kepala Satpol PP Kab. Grobogan, Kepala Satpol PP Kota Semarang dan Kepala Satpol PP Kota Salatiga. (Red).
Nasional
Festival Literasi Perpusnas 2025. “Literasi Untuk Inspirasi Indonesia
JURNALJAKARTA.COM – Dalam upaya memperkuat budaya literasi di seluruh lapisan masyarakat, Perpustakaan Nasional RI menyelenggarakan Festival Literasi Perpusnas 2025. Mengusung tema “Literasi Untuk Inspirasi Indonesia”, Festival Literasi Perpusnas 2025 menjadi ajang apresiasi, edukasi, dan inspirasi dari seluruh pegiat literasi di Indonesia
Festival Literasi ini dilaksanakan sebagai bentuk nyata dukungan terhadap agenda Asta Cita pemerintahan Prabowo-Gibran dengan memperkuat pembangunan sumber daya manusia.
Di tengah arus transformasi digital dan derasnya arus informasi, literasi menjadi kunci utama untuk membangun manusia Indonesia yang kritis, kreatif, dan berkarakter.
Budaya baca dan kecakapan literasi perlu terus diupayakan bagi masyarakat sebagai faktor fundamental dan esensial dalam ikhtiar membangun fondasi yang kokoh bagi terwujudnya masyarakat berpengetahuan dan berkarakter.

Kepala Perpustakaan Nasional RI, E. Aminudin Aziz, secara khusus mengatakan publikasi media sangat membantu gema literasi menyebar ke seluruh penjuru negeri. Tanpa pemberitaan persoalan literasi yang masih tantangan tidak akan menjadi perhatian.
“Kita ingin menyatukan program yang dibuat perpustakaan bisa dirasakan masyarakat,” terang Amin dihadapan awak media.
Amin menambahkan Perpusnas hingga kini sudah banyak menggulirkan bantuan program penguatan budaya baca seperti lewat bantuan bahan bacaan bermutu yang disampaikan ke desa, taman baca masyarakat, rumah ibadah dan lembaga pemasyarakatan (lapas). Dan buku bacaan merupakan dasar untuk gerakan minat baca.
“Keterlibatan masyarakat kini jauh lebih besar. Dan media membantu gerak aktif masyarakat berliterasi. Meskipun Amin mengakui pembangunan literasi belum memuaskan tapi ini bukan akhir.
Ragam penampilan edukatif, inspiratif, interaktif dan menghibur dihadirkan memeriahkan keseruan Festival Literasi Perpusnas 2024, mulai dari penampilan drama musikal, pertunjukkan teater, monolog literasi, musikalisasi puisi hingga dialog literasi. Uniknya, pemeran drama musikal dan teater merupakan peserta lomba yang mewakili daerahnya masing-masing.
Melalui Festival Literasi, masyarakat diajak untuk melihat bahwa literasi bukan hanya kemampuan teknis membaca dan menulis, melainkan kemampuan memahami, menafsirkan, dan menggunakan informasi untuk meningkatkan kualitas hidup.
Festival Literasi Perpusnas 2025 menegaskan peran literasi sebagai jembatan antara pengetahuan dan pembangunan sosial. Perpusnas mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk aktif membaca, menulis, dan berkarya demi meningkatkan kualitas hidup serta memperkokoh jati diri bangsa.
Berikut nama-nama penerima apresiasi dan penghargaan NJDP Perpusnas 2025 :
1. Lomba Bertutur Tingkat SD/MI
• Juara 1 : Deayu Useiko, Kota Madiun, Jawa Timur
• Juara 2 : Zareen Afiqa Aliya, Kab. Muara Enim, Sumatera Selatan
• Juara 3 : Alexandra Dian Ayuvian Lestari, Kota Magelang, Jawa Tengah
2. Lomba Resensi Nasional Tingkat SMP/MTs
• Juara 1 : Melati Kencana Putri, SMPN 1 Karangkobar, Jawa Tengah
• Juara 2 : Elbastyan Nugraha Putra Indradi, SMPN 2 Mataram, Nusa Tenggara Barat
• Juara 3 : Nur Azzikra, Nur Azzikra, Sulawesi Tenggara
3. Lomba Resensi Nasional Tingkat SMA/SMK/MA
• Juara 1 : Graenza Andaratama Putra, SMKN 1 Pacitan, Jawa Timur
• Juara 2 : Naifa Lalitya Sarasati, SMAN 1 Purwokerto, Jawa Tengah
• Juara 3 : Sima Aila Ramadhani, SMAN 1 Sumedang, Jawa Barat
4. Lomba Video Konten Literasi
• Juara 1 : Aurellia Putri Fadilah, Kab. Banjarnegara, Jawa Tengah
• Juara 2 : Agustina Onaola, Maluku, Provinsi Maluku
• Juara 3 : Muhammad Ashabul Kahfi, Kab. Mempawah, Kalimantan Barat
5. Apresiasi Tantangan Sepekan 1 Buku (SMP/Mts/Sederajat)
• Juara 1 : Muhammad Fawwaz Ulurrosyad, MTsN 1 Lamongan, Jawa Timur
• Juara 2 : Joanchita Velia Sinaga, SMP Regina Pacis Bogor, Kota Bogor, Jawa Barat
• Juara 3 : Keira Adeezarf Russ, SMP Taruna Bakti, Kota Bandung, Jawa Barat
6. Apresiasi Tantangan Sepekan 1 Buku (SMA/SMK/MA/Sederajat)
• Juara 1 : Elvira Raisya Julfi, SMAN 3 Samarinda, Kota Samarinda, Kalimantan Timur
• Juara 2 : Muh. Algore Bayuaji, SMAT Krida Nusantara, Kota Bandung, Jawa Barat
• Juara 3 : Rani Nuur ‘Ainii, SMA PGRI 03, Kota Bandung, Jawa Barat
7. Tantangan Nasional Membaca Nyaring
• Juara 1 : Indah Budi Utari, DKI Jakarta
• Juara 2 : Angelia Stephanie, Banten
• Juara 3 : Waluyo Agus Widodo, Kalimantan Selatan
8. Penyelenggara Perpustakaan Umum Terbaik
Subkategori Perpustakaan Desa
Terbaik Wilayah 1 :
Cermin Pintar, Kepulauan Riau
Terbaik Wilayah 2 :
Rumah Baca Desa Salam, Jawa Tengah
Terbaik Wilayah 3 :
Perpustakaan Fitrah Berkah Insani, Kalimantan Barat
Terbaik Wilayah 4 :
Teras Baca Ummi, Maluku
9. Penyelenggara Perpustakaan Umum Terbaik
Subkategori Perpustakaan Masyarakat
Terbaik Wilayah 1 :
TBM Ar Rasyid, Aceh
Terbaik Wilayah 2 :
Komunitas Gada Membaca, Jawa Barat
Terbaik Wilayah 3 :
Teras Baca Pulau Towea, Sulawesi Tenggara
Terbaik Wilayah 4 :
TBM Kasih, Papua
10. Penerima Anugerah Nugra Jasa Dharma Pustaloka
Kategori Pegiat Literasi : Maman Suherman (Jawa Barat)
Kategori Komunitas Literasi : Lakoat.Kujawas (NTT)
Kategori Pelestari Naskah Kuno
Subkategori Pemilik Naskah Kuno Perseorangan Lulut Edi Santoso, M.Pd
Kategori Pelestari Naskah Kuno
Subkategori Pemilik Naskah Kuno Kelompok/Lembaga Museum Samparaja Bima
Kategori Pelestari Naskah Kuno
Subkategori Pegiat Naskah Kuno Perorangan Prof. Pramono,S.S, M.Si, Ph.D
Kategori Pelestari Naskah Kuno
Subkategori Pegiat Naskah Kuno Kelompok/Lembaga Komunitas Jangkah Nusantara
Kategori Pelestari Naskah Kuno
Subkategori Media Pemerhati Naskah Kuno Tatkala.co (***)
