Connect with us

Kesehatan

INAHEF 2022: Forum Kemenkes-Industri- Asosiasi, Membangun Sistem Pelayanan Kesehatan Indonesia Yang Unggul

Published

on

JurnalJakarta.com  – Kementerian Kesehatan akan menggelar serangkaian acara dalam memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) Ke-38. Peringatan HKN ini diharapkan dapat menjadi momentum awal untuk merencanakan dan membangun sistem pelayanan Kesehatan yang unggul.

Pada peringatan HKN ini, Kementerian Kesehatan bekerjasama dengan Badan Standarisasi Nasional, Perkumpulan Teknik Perumahsakitan Indonesia (PTPI) dan asosiasi industri penunjang pelayanan kesehatan seperti GAKESLAB, AIGMI, ASPAKI, dan HAEI akan menyelenggarakan Forum Teknik Pelayanan Kesehatan Indonesia atau Indonesia Healthcare Engineering Forum (INAHEF-2022).

Prof. Dr. Eko Supriyanto, selaku Presiden PTPI menyebut, INAHEF-2022 akan dilaksanakan di Hall 1 ICE BSD dari tanggal 3 – 5 November 2022. INAHEF-2022 terdiri dari beberapa rangkaian yaitu Seminar, Konsultasi, Pameran dan Roadshow, Business Matching, Penghargaan Inovasi dan Forum Group Discussion. “INAHEF 2022 dilaksanakan dengan mengangkat topik mengenai sarana, prasaran dan alkes untuk menunjang 9 layanan prioritas, yaitu Stroke, Cardio, Kanker, TBC, Penyakit Infeksi Emerging, Ibu dan Anak, Ginjal, Hepar, dan Diabetes,” ujarnya melalui keterangan, Rabu (26/10).

Selain mengangkat topik 9 layanan prioritas tersebut, kata Eko, kegiatan INAHEF 2022 juga berfokus kepada 6 bidang teknik pelayanan kesehatan, diantaranya Bangunan, Elektrikal, Mekanikal, Ekologi, Informatika, dan Alat Kesehatan.

Kegiatan ini mengundang para pakar di bidangnya untuk menjadi pembicara. Para pakar tersebut juga membuka layanan konsultasi untuk 6 bidang teknik pelayanan perumahsakitan. “Rumah sakit yang ikut serta dalam rangkaian acara INAHEF memiliki kesempatan untuk dapat berkonsultasi dengan para pakar dari PTPI dan beberapa asosiasi,” imbuh Prof Eko.

“PTPI berharap, INAHEF dapat menjadi sebuah wadah yang akan menjembatani komunikasi antar rumah sakit, industri dan asosiasi,” tutur Prof. Dr. Eko Supriyanto.

Selain Seminar, Pameran dan Roadshow, Konsultasi, Business Matching, dan Forum Discussion Group, salah satu rangkaian kegiatan INAHEF yang berbeda adalah Penghargaan Inovasi untuk Rumah Sakit dan Industri. Pada Penghargaan Inovasi ini, Kementerian Kesehatan, BSN dan PTPI akan memberikan peluang kepada Rumah Sakit maupun Industri untuk menampilkan keunggulannya di beberapa bidang yang dipertandingkan.

Prof. Dr. Eko Supriyanto berharap, dengan adanya INAHEF, maka akan membuka peluang yang lebih luas untuk Rumah Sakit dan Industri untuk terlibat dalam pembuatan Roadmap pemenuhan sarana, prasarana dan alat Kesehatan untuk menunjang implementasi 9 layanan prioritas di rumah sakit pengampu dan jejaringnya seluruh Indonesia.

Sebelum menutup perbincangannya, Prof. Dr. Eko Supriyanto berpesan, baik Rumah Sakit, Industri, Asosiasi dan segala kalangan yang terlibat dalam INAHEF ini berperan aktif seminar dan forum grup diskusi, sehingga fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia semakin diperhitungkan, dan menjadi pilihan bukan hanya bagi WNI tetapi juga warga negara-negara di Asia Tenggara, pungkasnya. (Red).

Bagi yang tertarik untuk berpartisipasi, silahkan registrasi melalui link berikut : https://bit.ly/INAHEF2022-HKN-RegistrasiVisitor

Informasi lebih lanjut tentang INAHEF-2022 dapat dilihat di https://www.health-technology-expo.co.id/.

Kesehatan

SPPG Polda Banten, Mendukung Kesehatan Anak dan Masyarakat

Published

on

By

Serang,Jurnaljakarta.com  – Dalam rangka memastikan kondisi Makan Bergizi Gratis bebas dari zat berbahaya yang akan di distribusikan kepada penerima manfaat, Tim Foodsafety dari Biddokes Polda Banten monitoring terhadap SPPG Polda Banten, bertempat di dapur SPPG Polda Banten Jl. Raya Cilegon Drangong Serang – Banten No.KM 4, Kec. Taktakan, Kota Serang, pada hari Jum’at pagi (31 Oktober 2025).

Melalui keterangannya, Jum’at (31/10), Pembina dr. Hezar Salahuddin, Sp.B Biddokes Polda Banten mengungkapkan bahwa, MBG di dapur SPPG Polda Banten dijamim aman dari kontaminasi zat-zat berbahaya, sehingga mendukung kesehatan anak dan masyarakat. Sebelumnya dilakukan Pemeriksaan mencakup uji laboratorium zat berbahaya, cemaran biologis dan kimia, serta memastikan kebersihan lingkungan produksi dan kualitas bahan baku yang digunakan.

“Tim Foodsafety Biddokes Polda Banten dalam melakukan pemeriksaan menggunakan metode Organeliptik dan Kimiawin yaitu pemeriksaan laboratorium uji kimia cepat (menggunakan KIT Food Safety), untuk mendeteksi zat berbahaya seperti Arsen, Sianida, Nitrit dan Formalin,” ujarnya.

dr. Hezar menambahkan, Tim Foodsafety Biddokes Polda Banten dalam melakukan pemeriksaan meliputi fisik dan higienis kebersihan dapur, sanitasi lingkungan, sumber air, dan kualitas bahan pangan yang digunakan. Tim Foodsafety memastikan kesehatan petugas yang terlibat dalam proses pengolahan makanan. Bahkan Tim Foodsafety melakukan Penerapan standar ketat dan Memastikan seluruh proses mulai dari pemilihan, penyimpanan, hingga pengolahan makanan mengikuti standar keamanan pangan yang telah ditetapkan.

“Tim Foodsafety dari Biddokes Polda Banten melakukan uji laboratorium kimia cepat menggunakan KIT Food Safety untuk mendeteksi zat berbahaya seperti Arsen, Sianida, Nitrit dan Formalin, hasil dari uji lab yaitu tidak terdapat zat berbahaya yang ada pada Makan Bergizi Gratis di SPPG Polda Banten dan MBG, sehingga aman untuk di distribusikan kepada penerima manfaat,” pungkasnya.

Hadir dalam kegiatan: Pembina dr. Hezar Salahuddin, Sp.B Biddokes Polda Banten, Penata Agustina Hana, A.md Kep Biddokes Polda Banten, Raisa, S.Gz Ahli Gizi SPPG Polda Banten, Bripda Farida Gusta Laura, A.md Keb Biddokes Polda Banten, Bripda Muhammad Abi Farhan Biddokes Polda Banten, Unit II Subdit II Ditintelkam. (Red).

Continue Reading

Kesehatan

SPPG Polda Banten Siap Jadi Role Model: Jaga Mutu dan Gizi Berkualitas Demi Generasi Emas 2045

Published

on

By

Serang,Jurnaljakarta.com  – Dalam upaya memperkuat pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan mendukung visi pemerintah membangun Generasi Emas 2045, SPPG Polda Banten, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Serang bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Serang menggelar Talkshow/ Diskusi Bersama.

Mengusung Tema, “Membangun Generasi Emas dengan Terjaminnya Mutu dan Kualitas Gizi melalui Operasional SPPG Polda Banten Tahun 2025”, Kamis (30/10/2025) di Aula Rapat Dinkes Kota Serang, Jalan Jenderal Ahmad Yani, Cipare, Kecamatan Serang, Kota Serang, Provinsi Banten.

Hadir sejumlah narasumber berkompeten, di antaranya Nutritionis Ahli Muda Dinkes Kota Serang, Irawati, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Serang, Nurhayati, Kabid Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinkes Kota Serang, Ratu Ani Nuraeni, perwakilan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) yang juga sebagai Sekretaris Satgas MBG Kota Serang, Ade Rachmawati, serta Ka SPPG Polda Banten, Nurul Fadhilah, yang diwakili Ahli Gizi SPPG Polda Banten, Raisa Siti Zahra, dengan Ade Rohman bertindak sebagai moderator.

Peserta talkshow meliputi perwakilan Dindikbud Kota Serang, sekolah SD dan SMK se-Kota Serang, serta puluhan Relawan SPPG Polda Banten.

Dalam kesempatan tersebut, Ka SPPG Polri, Nurul Fadhilah yang diwakili Ahli Gizi SPPG Polda Banten, Raisa Siti Zahra, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam memastikan pelaksanaan Program MBG berjalan efektif dan tepat sasaran.

“Kami ingin memastikan bahwa, setiap anak di Kota Serang mendapatkan akses terhadap makanan bergizi, sehingga tumbuh sehat, cerdas, dan produktif,” ujarnya.

Sementara itu, Nutritionis Ahli Muda Dinkes Kota Serang, Irawati, menekankan pentingnya pemenuhan gizi seimbang dalam mendukung tumbuh kembang anak.

“Program ini bukan hanya tentang memberikan makanan gratis, tapi memastikan kualitas gizinya sesuai standar kesehatan dan kebutuhan anak sekolah,” jelasnya.

Menurut Irawati, Standar Operasional SPPG Polda Banten menjadi salah satu langkah konkret dalam mendukung kebijakan Presiden RI terkait peningkatan gizi nasional.

Diharapkan, inisiatif ini dapat menjadi percontohan bagi daerah lain serta meningkatkan kesadaran masyarakat umum akan pentingnya gizi seimbang untuk masa depan bangsa.

Kegiatan ini menegaskan komitmen bersama antara pemerintah daerah, lembaga pendidikan, dan aparat penegak hukum dalam membangun generasi yang sehat, unggul dan berdaya saing tinggi. (Red).

Continue Reading

Kesehatan

Mencari Jalan Keluar dari Defisit BPJS, Saatnya Inovasi Pembiayaan Kesehatan

Published

on

By

DISKUSI-PTPI dengan Perwakilan BPJS di Rumah Sakit Kariadi, menggelar Diskusi tentang Tantangan dan Strategi Pembiayaan Kesehatan Program Jaminan Kesehatan. (Foto Ist).

JURNALJAKARTA.COM – Sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah menjadi pilar utama dalam mewujudkan akses kesehatan yang adil bagi seluruh rakyat Indonesia. Namun, keberhasilan peningkatan jumlah pasien yang terlayani melalui program prioritas pemerintah kini berhadapan dengan tantangan fundamental, yakni menjaga keberlanjutan finansial BPJS Kesehatan.

Hal tersebut diungkapkan Prof. Dr. Eko Supriyanto P.H.Eng, Presiden Perkumpulan Teknik Pelayanan – Kesehatan Indonesia (PTPI) melalui keterangannya, Senin (20/10).

Disebutkan, data terbaru dari Kementerian Keuangan menyebutkan bahwa per 31 Maret 2025, cakupan peserta JKN tercatat 279,5 juta jiwa (98,3% dari total penduduk (anggaran .kemenkeu.go.id). Namun, jumlah peserta nonaktif BPJS Kesehatan juga dilaporkan meningkat menjadi 56,8 juta jiwa hingga Maret 2025.

Seiring peningkatan layanan prioritas di berbagai rumah sakit, jumlah pasien yang terlayani kian bertambah, begitu pula klaim yang harus dibayar BPJS. Tanpa langkah mitigasi yang tepat, kondisi ini berpotensi menimbulkan defisit struktural yang dapat membebani keuangan negara. Karena itu, sejumlah opsi tengah dikaji, di antaranya:
1. Penggratisan biaya sarana dan prasarana (SPA) untuk layanan prioritas di rumah sakit pemerintah, agar klaim BPJS bisa difokuskan pada pembiayaan jasa tenaga medis.
2. Penyesuaian atau peningkatan iuran BPJS secara bertahap, menyesuaikan proyeksi aktuaria dan kemampuan fiskal negara menuju Indonesia Maju 2045 (Iuran BPJS 10% gaji).
3. Diversifikasi pembiayaan kesehatan melalui kolaborasi dengan asuransi swasta dan pembiayaan korporasi berbasis risiko penyakit serta kemampuan finansial individu.

Isu strategis ini akan dibahas dalam Seminar INAHEF 2025 yang diselenggarakan oleh Perkumpulan Teknik Pelayanan-Kesehatan Indonesia yang dijadwalkan pada tanggal 23 Oktober 2025, Sekitar pukul 15.00-17.00 WIB di Gedung SMESCO Indonesia, Jakarta.

Seminar ini akan membahas arah baru pembiayaan kesehatan nasional, khususnya transformasi JKN menuju model pembiayaan berbasis risiko dan efisiensi layanan dengan narasumber dari Kementerian Kesehatan RI, BPJS Kesehatan, asosiasi rumah sakit swasta. (Red).

Untuk informasi lebih lanjut mengenai kegiatan dan agenda lengkap INAHEF 2025, silakan kunjungi situs resmi di https://inahef.com/atau hubungi Prof. Dr. Eko Supriyanto P.H.Eng., Presiden PTPI.

Continue Reading

Populer