Pendidikan
HR Agung Laksono Apresiasi Ponpes Tahfidz Quran Qurrota A’yun Batuampar, Kramatjati

Jurnaljakarta.com – Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), HR Agung Laksono, yang juga Ketua Majelis Pertimbangan Kosgoro 1957 menyerahkan santunan ke Pondok Pesantren Tahfidz Quran Qurrota A’yun, Kelurahan Batuampar, Kecamatan Kramatjati, Jakarta Timur, Jum’at (15/4/22).
Ikut menyaksikan kegiatan sosial tersebut Anggota Majelis Pertimbangan Kosgoro 1957, A. Ristanto, Koordinator Kegiatan Dapur Umum Ramadan 1443 H, Tengku M Nurhafidz, Wakil Ketua Umum DPP Gerakan Persatuan Perempuan Kosgoro 1957, Anna Sentot serta Pengurus PPK Kosgoro 1957, Slamet Natal Riyadi dan Radianto Star.
Adapun bantuan tersebut berupa, 150 box nasi lengkap dengan lauk pauk untuk berbuka puasa, yang berasal dari Dapur Umum Kosgoro 1957. Selain itu juga, diserahkan secara simbolik bantuan 160 kg beras, bagi para anak yatim.
Dapur Umum Kosgoro 1957 diadakan setiap Ramadan. Pada 2022 merupakan kegiatan tahun ketiga. Setiap hari dari dapur umum hasil gotong-royong ini diproduksi 400 nasi kotak yang dibagikan secara gratis kepada masyarakat maupun komunitas warga kurang mampu, termasuk pondok pesantren dan mesjid di wilayah Jabodetabek.
HR Agung Laksono mengapresiasi lembaga pendidikan Islam dan menyatakan pendidikan formal di Indonesia justru berasal dari pondok pesantren. Bahkan para pejuang dan pendiri bangsa tidak sedikit yang berasal dari pondok pesantren.
Oleh sebab itu, saat menjabat Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Pemerintahan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) 2009-2014, ia meminta negara mendata keberadaan pesantren.
“Dengan data tersebut, diharapkan bisa dilakukan pembinaan secara terukur oleh pemerintah, sekaligus mempersiapkan generasi penerus pengelola pesantren, yang banyak didirikan secara kekeluargaan,” jelasnya.
Mantan Ketua DPR RI masa bakti 2004-2009 ini mengakui, melalui pendidikan pesantren telah banyak lahir generasi berakhlak mulia.
“Untuk itu, sebelum pemerintah memberikan bantuan, perlu data akurat keberadaan pesantren yang sebagian didirikan dan dikelola secara mandiri dan kekeluargaan,” terangnya.
Pondok Pesantren Qurrota A’yun kini dikelola generasi kedua pendirinya. Bangunan pondok yang berdiri lima lantai itu diharapkan bisa terus berkembang.
“Kita berharap pada masa mendatang, untuk bisa lebih banyak mendidik para penghafal Quran, pondok ini bisa dibangun lagi sehingga mencapai tujuh, delapan bahkan sepuluh lantai,” tambah Agung.
Sementara Alia Noorayu Laksono, fungsionaris PPK Kosgoro 1957 dan kini bekerja menjadi Staf Khusus Menteri Pemuda dan Olahraga pada kesempatan itu juga, menyerahkan amplop berisi uang kepada masing-masing anak yatim yang hadir.
Bakal Calon Legislatif DPRD DKI Jakarta ini berharap, bisa terus bekerja sama memikirkan dan memajukan masyarakat khususnya generasi milenial di wilayah Jakarta Timur.
Tentang Lembaga pendidikan agama dan panti asuhan yang dipilih tempat penyaluran nasi kotak Kosgoro 1957, diketahui dikelola Yayasan Umi Kulsum yang telah aktif sejak 15 tahun lalu di kawasan yang dikenal Kampung Condet. Setiap tahun disebutkan meluluskan 100 akumni penghafal Al Qur’an 30 Juz.
Pondok ini memberikan pendidikan dari tingkat Taman Kanak-kanak; Play Group/PAUD – Pendidikan Anak Usia Dini; TPQ – Taman Pendidikan Al Qur’an; Sekolah Menengah Partama dan Sekolah Menengah Atas. (Red).
Pendidikan
Gus Lutfi dan Lisa Lidia, Resmikan Sekretariat HISMINU Jakarta

JURNALJAKARTA.COM – Ketua Himpunan Sekolah dan Madrasah Islam Nusantara (HISMINU) DKI Jakarta, Lutfi Hakim Wahid, MM meresmikan sekretariat HISMINU DKI Jakarta di Gd Samboja Lt 2 Jatinegara, Jakarta, pada Rabu (15/10/2025).
Peresmian ditandai dengan pemotongan pita dan do’a bersama yang dipimpin langsung oleh Gus Lutfi.
Melalui keterangannya, Rabu (15/10), Gus Luthfi berpesan, agar para pengurus HISMINU Jakarta selalu sungguh-sungguh dalam berkhidmah.
“Sekretariat ini hendaknya dimanfaatkan dan dikembangkan untuk kemaslahatan umat dan dapat menambah semangat musyawarah para guru untuk meningkatkan mutu pendidikan,” pesannya.
Sementara itu, Sekretaris HISMINU DKI Jakarta, Dr Lisa Lidia mengatakan, kegiatan ini sangat spesial dan terhormat karena bisa dihadiri Ketua PC HISMINU se-DKI Jakarta.
“Alhamdulillah, kami benar-benar merasakan karunia besar dari Allah SWT. Semua ini bisa terwujud berkat do’a, dukungan dan partisipasi sahabat semua,” ujarnya. (Red).
Pendidikan
Sekolah Rakyat, Hadirkan Harapan Baru Bagi Anak Bangsa

JURNALJAKARTA.COM – Pemerintah Indonesia melalui inisiatif Presiden Prabowo Subianto meluncurkan program Sekolah Rakyat, sebuah langkah monumental dalam upaya pemerataan pendidikan di seluruh penjuru Tanah Air. Program ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam menyediakan akses pendidikan berkualitas, khususnya bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu, wilayah terpencil dan kelompok marginal yang selama ini masih menghadapi banyak kendala dalam mengakses pendidikan layak.
Sekolah Rakyat dirancang bukan sekadar sebagai lembaga pendidikan formal, tetapi sebagai pusat pembinaan karakter, pembentukan kecakapan hidup dan penguatan semangat kebangsaan. Dengan mengusung konsep berasrama, didukung oleh fasilitas lengkap serta tenaga pengajar profesional dan berdedikasi tinggi, Sekolah Rakyat diharapkan menjadi titik balik dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia, terutama dari kalangan yang selama ini kurang terjangkau oleh sistem pendidikan formal konvensional.
Hal ini disampaikan oleh Dodi Mawardi, Direktur Sekolah Alam Cikeas melalui keterangannya, dalam sesi testimoni bertema “Sekolah Rakyat Hadirkan Harapan Baru Bagi Anak Bangsa”, Rabu (17/9).
Dodi Mawardi, Direktur Sekolah Alam Cikeas. (Foto Ist).
Menurutnya, program ini merupakan inovasi yang sangat relevan dan penting untuk menjawab persoalan klasik pendidikan di Indonesi, yakni kesenjangan akses dan kualitas antarwilayah serta antar kelompok masyarakat. “Mendirikan sekolah berkualitas itu bukanlah hal mudah. Sekolah Rakyat ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menyediakan fasilitas pendidikan yang setara bagi semua anak bangsa. Dengan guru-guru yang berkualitas, sarana yang memadai dan pendekatan pendidikan yang humanis, Sekolah Rakyat memberi harapan nyata bagi anak-anak yang selama ini terpinggirkan,” ujar Dodi.
Lebih lanjut, Dodi menekankan bahwa, konsep Sekolah Rakyat bukanlah sesuatu yang dirancang secara tergesa atau asal-asalan. Ia mengapresiasi pendekatan yang diambil pemerintah dalam merancang model pendidikan ini, yakni dengan mengadopsi dan mengadaptasi model dari berbagai sekolah unggulan yang sudah lebih dulu terbukti berhasil.
“Konsep Sekolah Rakyat ini mengacu pada berbagai sekolah unggulan yang telah ada dan sukses, seperti SMA Taruna Nusantara di Magelang, Sekolah Krida Nusantara di Bandung, Sekolah Pradita Dirgantara, serta Sekolah DEL di Sumatera Utara. Fasilitasnya tidak jauh berbeda. Bahkan, beberapa sekolah rakyat dirancang untuk memiliki asrama, laboratorium, fasilitas olahraga, serta ruang-ruang belajar yang mendukung proses pembelajaran yang aktif dan menyenangkan,” jelasnya.
Menurut Dodi, pendekatan berasrama tidak hanya memberikan efisiensi dan fokus belajar yang lebih baik bagi siswa, tetapi juga menjadi solusi bagi anak-anak yang tinggal jauh dari pusat-pusat pendidikan atau berasal dari daerah terpencil yang sulit dijangkau. Ia juga menyoroti pentingnya keberlanjutan program ini serta keterlibatan berbagai pihak, baik dari kalangan masyarakat, dunia usaha, maupun lembaga pendidikan swasta, untuk memastikan Sekolah Rakyat terus berkembang dan mampu menghasilkan generasi unggul masa depan.
“Ini bukan hanya program pemerintah, tapi gerakan bersama. Pemerintah mungkin menjadi penggeraknya, tetapi keberhasilan Sekolah Rakyat akan sangat ditentukan oleh sinergi semua pihak, terutama di daerah-daerah. Yang terpenting, anak-anak
yang selama ini terabaikan kini punya peluang yang sama untuk belajar, tumbuh dan berprestasi,” tambahnya.
Di tengah tantangan pendidikan nasional yang masih diwarnai disparitas kualitas antarwilayah, rendahnya angka partisipasi sekolah di kelompok miskin, serta keterbatasan tenaga pendidik di daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal), kehadiran Sekolah Rakyat menjadi bentuk intervensi nyata yang sangat dibutuhkan.
Dodi menutup testimoninya dengan harapan, agar program ini benar-benar diwujudkan dengan konsisten, penuh integritas dan berbasis pada kebutuhan riil masyarakat di lapangan.
“Sekolah Rakyat adalah langkah positif yang perlu didukung semua pihak. Saya berharap implementasinya tidak hanya berhenti di atas kertas atau seremoni peresmian semata. Ini harus menjadi gerakan yang terus berlanjut, tumbuh dan menjadi tumpuan masa depan pendidikan kita. Semoga pelaksanaannya sesuai dengan rencana awal dan membawa manfaat nyata bagi anak-anak Indonesia dari Sabang sampai Merauke,” pungkasnya.
Program Sekolah Rakyat menjadi salah satu program prioritas dalam upaya membangun fondasi Indonesia Emas 2045, di mana pendidikan menjadi kunci utama dalam mencetak generasi unggul yang berdaya saing global, berkarakter dan tetap berakar kuat pada nilai-nilai kebangsaan. (Red).
Pendidikan
Pondok Pesantren Qurota A’yun Jakarta, Gelar Akhirussanah dengan Meriah

FOTO BERSAMA-Tamu undangan bersama para santri, guru dan orang tua santri foto bersama usai acara. (Foto Ist).
JURNALJAKARTA.COM – Pondok Pesantren Qurotaa’yun menggelar acara akhirussanah yang meriah dan penuh dengan kebahagiaan, Kamis (19/6).
Hadir dalam acara, Ketua yayasan, Pimpinan Ponpes Qurrota A’yun dan sekaligus Ketua HEBITREN Jakarta Timur, K.H Zaenul Muttaqin, SE, M.Pd, Dewan Pembina Yayasan Umi Kulsum Indonesia, H. Hasan Fatoni, SE, SH, MBA, Dewan Penasehat, Safik Anwar Sadad, SE, MM, Direktur Pendidikan, Dr. Hj. Corini, S.Pd, Kepala Kementrian Agama Jakarta Timur, DR. Zulkarnaen, S.Ag, M.Hum, Kasi PD Pontren Jakarta Timur, Silvia Hanim, SE, MM, Ketua FKPP Jakarta Timur, K.H Mahmud Efendi, LC, MA, para santri, guru dan orang tua santri.
Melalui keterangannya, Kamis (16/6), Kepala Pondok Pesantren Qurotaa’yun, KH. Zaenul Muttaqin, SE, M.Pd, menyampaikan sambutan yang hangat dan penuh dengan harapan kepada para santri.
H. Zaenul Muttaqin berharap, agar para santri dapat terus meningkatkan kemampuan dan prestasi mereka di masa depan. “Acara Akhirussanah Pondok Pesantren Qurotaa’yun tahun ini, dapat menjadi kenangan yang indah dan bermanfaat bagi semua pihak,” pungkas H. Zaenul.
SAMBUTAN-Pimpinan Pondok Pesantren Qurrata ‘Ayun, K.H. Zainul Muttaqin, SE, M.Pd, saat memberikan sambutan. (Foto Ist).
Dalam acara tersebut, para santri menampilkan berbagai macam bakat dan kemampuan mereka, seperti membaca Al-Qur’an, berpidato dan menampilkan 3 bahasa (Indonesia, Arab dan Ingris) Selain itu, Pondok Pesantren QA yang berfokus pada tahfidz quran, kitab kuning dan public speaking ini juga dimeriahkan dengan pemberian penghargaan kepada para santri yang berprestasi.
Dan wabilkhusus yang sudah hafal 30 juz (Nur Khanza Qatrunnada, Nailatul Mufidah Salim, Ulfa Nurfaidah, Aulia Putri, Farhah Maulida & Zhafira Haura Suryani).
Acara akhirussanah ini diakhiri dengan do’a bersama dan foto bersama antara para santri, guru dan orang tua santri. (Red).
-
Pendidikan5 days ago
Gus Lutfi dan Lisa Lidia, Resmikan Sekretariat HISMINU Jakarta
-
Energi dan Pertambangan5 days ago
SKK Migas – KKKS Gelar Lomba Karya Jurnalistik Hulu Migas 2025
-
Kesehatan1 day ago
Kementerian Kesehatan dan BSN, Gelar Pelatihan Gratis untuk Seluruh Rumah Sakit di Indonesia
-
Pohukam3 days ago
Jaksa Agung Rotasi 73 Pejabat, Herlina Setyorini Promosi Asisten Pembinaan Pada Kejati Sumut
-
Kesehatan2 days ago
Reklasifikasi Rumah Sakit: Jumlah Tempat Tidur Menjadi RS Berbasis Kompetensi.
-
Pohukam1 day ago
Eks Napiter Sumsel, Tabur Bunga ke Taman Makam Pahlawan
-
Ekonomi16 hours ago
Swasembada Energi dan Pangan Warnai Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran
-
Kesehatan11 mins ago
Indonesia Tertinggal Dalam Memanfaatkan Lulusan Teknik Biomedika di Rumah Sakit