Connect with us

Pendidikan

Wujudkan Budaya Literasi, Perpusnas Tajamkan Program Pada 2024

Published

on

Jurnaljakarta.com — Rencana strategis Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) 2020-2024 dalam mewujudkan budaya literasi masyarakat diperkuat dengan penajaman program.

Program yang bertujuan untuk mendukung keberhasilan tercapainya target renstra yang telah ditetapkan yakni pengarusutamaan naskah nusantara, penguatan budaya baca dan peningkatan literasi, serta standardisasi dan pembinaan.

Dalam Renstra Perpusnas 2020-2024, Perpusnas menargetkan nilai budaya literasi sebesar 71 (tinggi) dengan nilai budaya kegemaran membaca sebesar 71,3 (tinggi), dan indeks pembangunan literasi masyarakat (IPLM) sebesar 15.

Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Perpusnas Prof. E. Aminudin Aziz, M.A., Ph.D. menyatakan setiap program penajaman sudah disusun strateginya. Pengarusutamaan naskah nusantara mencakup tiga hal yakni koleksi langka, naskah kuno, dan manuskrip.

Menurut Amin hal ini wajib dilakukan karena sudah menjadi tugas Perpusnas untuk melestarikan dokumen-dokumen tersebut.

“Mari kita lestarikan mereka. Akan tetapi, tidak cukup hanya sampai pada tahap digitalisasi, harus ada turunannya yaitu tentang bagaimana memanfaatkannya. Misalnya dengan membuat buku bacaan masyarakat berdasarkan manuskrip tersebut,” ucapnya dalam acara diskusi seputar literasi yang diselenggarakan Perpusnas di Jakarta, pada Jumat (19/1/2024).

Terkait penguatan budaya baca dan peningkatan literasi, dia menerangkan bahwa sejatinya budaya baca di Indonesia tidak rendah, melainkan cukup tinggi. Kendalanya, fasilitas buku yang tersedia, baik yang cetak maupun elektronik, masih kurang.

“Karena persoalan yang ada adalah kurangnya buku, maka di masa depan kami menargetkan untuk menyediakan 1.000 judul buku di masing-masing 10.000 lokus,” katanya.

Setelah pengiriman buku, dia menjelaskan, akan ada pelatihan yang diberikan kepada para pengelola perpustakaan dan taman bacaan masyarakat (TBM) yang ada di setiap lokus.

“Pelatihan juga akan diberikan oleh Perpusnas untuk 10.000 orang pengelola perpustakaan dan TBM. Langkah ini diambil dalam upaya untuk menyentuh masyarakat secara langsung karena merekalah yang akan menerima manfaat secara langsung,” ungkapnya.

Sedangkan dalam program standardisasi dan pembinaan memiliki dua fokus utama antara lain melakukan survei terhadap kondisi perpustakaan sekolah dan asesmen untuk perpustakaan yang akan akreditasi.

“Melakukan survei terhadap kondisi perpustakaan sekolah untuk pendataan perpustakaan, sedangkan asesmen akan dikerjakan oleh perpustakakan yang akan diakreditasi untuk penilaian perpustakaan. Urusan layanan sudah inklusif di dalamnya,” terangnya.

Di akhir acara, dia meminta awak media untuk turut serta dalam mengampanyekan tiga program penajaman Perpusnas pada 2024.

“Wartawan bertindak sebagai mitra kerja untuk berbagi pandangan mengenai rencana kerja Perpusnas tahun 2024. Saya juga selalu merasa senang bertemu dengan wartawan untuk berbagi informasi karena ini menjadi bentuk pertanggungjawaban kepada publik dari sebuah lembaga. Semua semata agar publik tahu karena mereka memiliki hak untuk itu,” pungkasnya.

Sejak 29 November 2023, E. Aminudin Aziz ditunjuk sebagai Plt. Kepala Perpusnas, menggantikan Muhammad Syarif Bando. Saat ini, Aminudin Aziz juga mengemban tugas sebagai Kepada Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (BPPB) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, serta Dewan Pengawas Universitas Tadulako dan Universitas Sam Ratulangi.

Dia menyelesaikan pendidikan diploma dan sarjana di Pogram Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Pendidikan Indonesia (1986-1991) di Bandung. Kemudian melanjutkan pendidikan ke Department of Linguistics, Monash University, Australia untuk jenjang Master of Arts in Linguistics (1994-1996) dan Ph.D. Linguistics (1997-2000).

Pendidikan

IAPI Bersama Telkom University Dorong Kepemimpinan Muda yang Profesional, Tepercaya, dan Berkelanjutan

Published

on

By

Dewan Pengurus IAPI, Perwakilan PPPK Kemenkeu RI, Wakil Rektor Telkom University beserta jajarannya membuka CPA Days 2024.

Bandung, Jurnaljakarta.com  – Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) dengan bangga menyelenggarakan CPA Days 2024, sebuah ajang tingkat nasional untuk mencetak akuntan publik berkualitas di seluruh Indonesia. Mengusung tema “Youth Leadership for Sustainability in Auditing and Accounting”, acara ini digelar pada 24-25 September 2024 di Auditorium Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Telkom University, Bandung.

Ketua Umum IAPI, Hendang Tanusdjaja, dalam sambutannya menekankan pentingnya peran generasi muda terutama mahasiswa akuntansi dan audit dalam membentuk masa depan profesi ini. “Sebagai penerus profesi akuntan dan akuntan publik, generasi muda diharapkan dapat memiliki wawasan lebih tentang pentingnya Pelaporan Keberlanjutan dan bagaimana profesi akuntan dan akuntan publik dapat berkontribusi dalam mendukung keberlanjutan global,” ujarnya.

Sustainability reporting telah menjadi isu krusial di Indonesia, seiring dengan meningkatnya tuntutan terhadap perusahaan untuk memberikan informasi yang transparan mengenai dampak sosial, lingkungan, dan tata kelola perusahaan. Dari perspektif akuntansi dan audit, sustainability reporting memerlukan keahlian khusus untuk memastikan informasi yang disajikan dapat diandalkan dan sesuai dengan standar yang berlaku. Dalam konteks ini, akuntan publik tidak hanya melakukan verifikasi laporan keuangan, tetapi juga berperan dalam menilai dan memberikan jasa asurans terhadap kelayakan dan transparansi laporan keberlanjutan.

“CPA Days 2024 diharapkan dapat memperkuat kapasitas mahasiswa dalam kompetensi akademis dan non-akademis serta mendorong mereka untuk menjadi akuntan dan auditor yang tidak hanya unggul dalam keahlian teknis, tetapi juga memiliki kesadaran tinggi akan pentingnya keberlanjutan dalam praktik profesional mereka sehingga dapat memperkuat peran dan kontribusi generasi muda dalam membangun masa depan yang lebih baik,” lanjut Hendang.

“Tagline ‘Be a Trusted, Sustainable, and Professional Young Leader’ mencerminkan visi kami untuk membentuk akuntan publik yang tidak hanya kompeten dalam bidang keuangan dan audit, tetapi juga memiliki komitmen kuat terhadap keberlanjutan,” tegasnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Dewan Sertifikasi IAPI, Aria Kanaka, “Sustainability reporting sudah menjadi isu global. Kita ingin mengenalkan kepada mahasiswa bahwa isu ini sangat penting. Pada akhirnya, akuntan publik akan berperan dalam memberikan asurans, tidak hanya pada laporan keuangan, tetapi juga pada sustainability reporting.”

Dekan FEB Telkom University, Ratri Wahyuningtyas, mengatakan pihaknya telah mengundang berbagai pakar di bidang akuntansi, audit, dan keberlanjutan untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka. ”Diskusi dan kerja sama ini diharapkan dapat mendorong kolaborasi antara akademisi, praktisi, dan regulator dalam mewujudkan laporan keberlanjutan yang lebih transparan dan akuntabel,” ujar Ratri.

Ketua Koordinator Bidang Riset dan Perguruan Tinggi-KOHK IAPI, Sandra Aulia, menuturkan bahwa CPA Days 2024 merupakan hasil kolaborasi antara IAPI dan Telkom University yang telah memasuki tahun kelima penyelenggaraannya. Sebelumnya, acara tahunan ini sukses diselenggarakan di Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Universitas Multimedia Nusantara, dan Universitas Trisakti.

“Kolaborasi dengan kampus sangat penting karena kampuslah yang mencetak calon-calon akuntan publik. Acara ini diharapkan dapat menjadi ajang awareness bagi mahasiswa akuntansi tentang peran akuntan publik,” tutur Sandra.

Melalui acara ini, IAPI terus berupaya untuk membekali para calon akuntan dan akuntan publik dengan pengetahuan dan keterampilan yang relevan, sehingga mereka siap untuk menjawab tantangan dan kebutuhan pelaporan keberlanjutan di Indonesia.

Dengan adanya CPA Days 2024, IAPI mengajak seluruh mahasiswa dan praktisi akuntansi untuk berperan aktif dalam menciptakan praktik bisnis yang lebih transparan, akuntabel, dan berkelanjutan di masa depan. “Mari kita bersama-sama menciptakan masa depan yang lebih baik untuk profesi akuntan publik di Indonesia,” tutup Hendang.(***)

Continue Reading

Pendidikan

Perpusnas Gelar Malam Gemilang Perpustakaan 2024

Published

on

By

JURNALJAKARTA.COM  — Perpustakaan Nasional menganugerahkan penghargaan Nugra Jasa Dharma Pustaloka. Pemberian penghargaan tersebut dilakukan pada perayaan literasi Gemilang Perpustakaan 2024, Jum’at, (20/9/2024)

Nugra Jasa Dharma Pustaloka (NJDP) merupakan bentuk apresiasi tertinggi kepada pihak-pihak yang telah bekerja keras meningkatkan kegemaran membaca dan literasi melalui bahan bacaan maupun pendayagunaan perpustakaan. NJDP diberikan kepada enam kategori, yakni pegiat literasi, komunitas literasi, kabupaten/kota literasi, pelestari naskah kuno, media massa, dan jurnalis.

Selain NJDP, pada momen yang sama juga akan diberikan penghargaan dari sejumlah perlombaan dan pemilihan yang diselenggarakan Perpusnas, seperti Lomba Bertutur Bagi Siswa-Siswi SD/MI Tingkat Nasional, Lomba Perpustakaan SMA/SMK/MA Terbaik, Lomba Inovasi Perpustakaan Perguruan Tinggi, Pemilihan Buku (Pustaka) Terbaik, dan Pustakawan Berprestasi Terbaik Nasional 2024.

Literasi sudah menjadi topik dan selalu menarik diperbincangkan. Bahkan, pemerintah dalam satu dekade terakhir memasukkan literasi menjadi fokus atau prioritas pembangunan. Maka, mulai di 2024 Perpusnas mencoba merestrukturasi program agar akses masyarakat terhadap sumber bacaan yang terkualifikasi tercapai dengan baik.

“Restrukturasi kami fokuskan pada tiga aspek besar yang menjadi prioritas, yakni pengembangan budaya baca dan kecakapan literasi, pengarus-utamaan naskah nusantara, serta standardisasi dan akreditasi perpustakaan,” ujar Plt Kepala Perpustakaan Nasional E. Aminudin Aziz tadi malam.
Kenapa berfokus pada tiga aspek tersebut? Pertama, hasil pembangunan kecakapan literasi masyarakat Indonesia masih belum menggembirakan bila dibandingkan dengan negara-negara yang menjadi rujukan. Tingkat kegemaran membaca belum sepenuhnya baik akibat rendahnya ketersediaan bahan bacaan yang benar dan sesuai dengan minat kebutuhan calon pembaca.

Maka itu, Perpusnas melakukan penguatan kepada 10 ribu perpustakaan desa/kelurahan dan TBM di seluruh Indonesia melalui penyediaan buku bermutu beserta rak pajangnya. Setiap perpustakaan desa/TBM akan dibekali 1.000 eksemplar buku dan aneka pelatihan serta pendampingan kepada para pengelola perpustakaan/ TBM tentang pemanfaatan buku secara optimal.
Kedua, Perpusnas menyadari masih banyak perpustakaan yang belum memiliki fasilitas seragam, termasuk standar kompetensi pengelola yang masih perlu ditingkatkan. Oleh karena itu, penyelenggaraan akreditasi lembaga perpustakaan, pelaksanaan diklat, bimtek pengelola perpustakaan kami masifkan di level perpustakaan sekolah dan TBM. Hal serupa juga kami berikan kepada para tenaga perpustakaan agar meningkat kompetensinya dengan program sertifikasi dan uji kompetensi.

Ketiga, Indonesia memiliki banyak naskah kuno (manuskrip) Nusantara yang belum terurus dengan baik. Bahkan, ada yang masih terbengkalai dan belum termanfaatkan. Tentu hal ini menjadi keprihatinan, apalagi banyak manuskrip Tanah Air yang diperdagangkan melalui pasar gelap (black market).
Melalui program pengarus-utamaan naskah Nusantara, Perpusnas melakukan upaya konservasi dan digitalisasi naskah (alih media), serta alih aksara terhadap puluhan ribu naskah sehingga kandungan dalam manuskrip kuno tersebut bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

“Kami menyadari bahwa seringkali naskah dipandang sebagai sesuatu yang tidak berguna, pada satu sisi, tapi dianggap “berat” di sisi lain, terutama oleh para generasi muda,” tambah Aminudin.
Untuk itu, Perpusnas berusaha mengalihvisualkan naskah kuno ke dalam bentuk buku cerita/komik dengan harapan agar sejak belia mereka sudah tahu dan mengerti muatan/isi (konten) dari manuskrip Nusantara.

Ikhtiar Perpusnas dalam melestarikan dan memanfaatkan naskah kuno mendapatkan apresiasi lembaga dunia dengan diberikannya UNESCO-Jikji Memory of the World Prize 2024 oleh UNESCO dengan dukungan Pemerintah Korea Selatan.

Berikut nama-nama penerima Nugra Jasa Dharma Pustaloka 2024;

KATEGORI PEGIAT LITERASI
A.Kategori Perintis Gerakan Literasi oleh Masyarakat: Firman Hadiansyah
B.Kategori Pendongeng: Ariani Safitri
C.Kategori Disabilitas: Sahabuddin
D.Kategori Inovasi Kreatif: Ricky Tacomariyanto
E.Kategori Pemberdayaan Perempuan dan Anak: Siti Muyassaarotul Hafidzoh
F.Kategori Bunda Literasi: Emma Dety Permanawaty
G.Kategori Penggerak Literasi Desa; Lenny Maryani
KATEGORI KABUPATEN/KOTA LITERASI*
Kota Surabaya
KATEGORI KOMUNITAS LITERASI*
A.Kategori Literasi Inklusif: Rumah Baca Jambi Kota Seberang
B.Kategori Kelas Literasi: Benny Institute
C.Kategori Literasi Alam: Rumah Hijau Denassa
D.Kategori Pustaka Bergerak: TBM Hamfara Library

KATEGORI JURNALIS
Suriadi Said (Media Pranala.co)
KATEGORI MEDIA MASSA
Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara
KATEGORI PELESTARI NASKAH KUNO
1. Rumah Naskah Nusantara – Provinsi Jawa Barat
2. Museum Pusaka Karo – Provinsi Sumatera Utara
3. Suryan – Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
4. Yayasan Pangeran Adipati Mangku Bumi – Provinsi Kalimantan Tengah

LOMBA BERTUTUR SISWA-SISWI SD/MI TINGKAT NASIONAL
Peringkat I
Altaf Jaddan Adzaro – Provinsi DI Yogyakarta
Peringkat II
Anna Bella Prayfa Christina Subakti – Provinsi Jawa Barat
Peringkat III
Maulidina Maalikal Mulki – Provinsi Jawa Tengah

LOMBA PERPUSTAKAAN TINGKAT SMA/SMK/MA TERBAIK
Klaster I
Peringkat I
Perpustakaan SMA Negeri 17 Palembang – Provinsi Sumatera Selatan
Peringkat II
Perpustakaan SMK Negeri 1 Tanjungpandan – Provinsi Bangka Belitung
Peringkat III
Perpustakaan SMA Negeri 1 Padang Panjang, Provinsi Sumatera Barat

Klaster II
Peringkat I
Perpustakaan SMK Negeri 6 Surakarta – Provinsi Jawa Tengah
Peringkat II
Perpustakaan SMA Negeri 78 Jakarta – DKI Jakarta
Peringkat III
Perpustakaan MAN 3 Bantul – Provinsi D.I Yogyakarta

Klaster III
Peringkat I
Perpustakaan SMA Negeri 4 Berau – Provinsi Kalimantan Timur
Peringkat II
Perpustakaan SMA Negeri 2 Mataram – Provinsi NTB
Peringkat III
Perpustakaan MAN 1 Kab. Gorontalo – Provinsi Gorontalo
Klaster IV
Peringkat I
Perpustakaan SMA Negeri 1 Kep. Sula – Provinsi Maluku Utara
Peringkat II
Perpustakaan SMA YAPIS Manokwari – Provinsi Papua Barat
LOMBA INOVASI PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI

Peringkat I
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma – Provinsi D.I Yogyakarta
ARTATI Mobile Application

Peringkat II
Perpustakaan Poltekkes Kemenkes Semarang – Provinsi Jawa Tengah
SIPUSPA (Simpul Informasi Kesehatan Indonesia)

Peringkat III
Universitas Telkom – Provinsi Jawa Barat
Open Library Mobile Apps

BUKU (PUSTAKA) TERBAIK
A.Subjek Hak Asasi Manusia

Peringkat: I
Pemulihan Korban Pelanggaran Berat HAM: Menurut Prinsip Tanggung Jawab Negara
Penulis: Andrey Sujatmoko
Penerbit: Rajawali Pers

Peringkat: II
Hukum Hak Asasi Manusia: Teori dan Studi Kasus
Penulis: Cekli Setya Pratiwi dan Febriansyah Ramadhan
Penerbit: Penerbit Universitas Muhammadiyah Malang (UMM Press)

Peringkat: III
Hak Asasi Manusia: Internasionalisme, Islamisme, Post Kolonialisme, dan Praktiknya di Indonesia
Penulis: Al Khanif, S.H., M.A., LL.M., Ph.D.
Penerbit: Intrans Publishing

B.Subjek Kesehatan Mental

Peringkat: I
Yuk, Jaga Diri dari Adiksi: Remaja Sehat untuk Generasi Penerus Bangsa Berkualitas
Penulis: dr. Ellen Wijaya, Sp.A.
Penerbit: Erlangga

Peringkat: II
Terapi Menguasai Emosi Marah: Mengubah Emosi Marah Menjadi Energi Positif
Penulis: Katarina Yulisa
Penerbit: Anak Hebat Indonesia

Peringkat: III
Berdamai dengan Trauma Batin: Sebuah Perjalanan Menuju Kesembuhan Emosional
Penulis: Bayu Alamsyah
Penerbit: Anak Hebat Indonesia

C.Subjek Ketahanan Pangan*l

Peringkat: I
Membangun Rice Estate untuk Kesejahteraan Petani
Penulis: Dr. Ir. Delima Hasri Azahari, MS., Ir. Kusno Hadiutomo, MM. Penerbit: IPB Press

Peringkat: II
Pangan: Sistem, Diversifikasi, Kedaulatan, dan Peradaban Indonesia
Penulis: Dr. E. Herman Khaeron, Ir., Msi
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Peringkat: III
Ketahanan Pangan, Konsep, Determinan, dan Ketimpangan
Penulis: Ikeu Tanziha
Penerbit: IPB Press

D.Subjek Perubahan Iklim

Peringkat: I
Strategi Mempertahankan Produksi Pertanian dalam Menghadapi Perubahan Iklim: Pertanian Cerdas Iklim
Penulis: Tania June dan Yeli Sarvina
Penerbit: IPB Press

Peringkat: II
Generasi Terakhir: Aktivisme Dunia Muslim Mencegah Perubahan Iklim dan Kepunahan Lingkungan Hidup
Penulis: Fachruddin M. Mangunjaya
Penerbit: Pustaka LP3ES (Lembaga Penelitian, Pendidikan, dan Penerangan Ekonomi dan Sosial)

Peringkat: III
Isu Lingkungan dan Perubahan Iklim pada Transportasi (Udara, Laut, Darat, dan Kereta Api)
Penulis: Wendy Aritenang, Ph.D.
Penerbit: ITB Press

Penerima Penghargaan Pelaksanaan Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam (SSKCKR) Tahun 2024

A.Kategori Karya Cetak (Majalah/Buletin)*
1.PT. Media Sains Nasional dengan judul Majalah Sains Indonesia
2.Galura dengan judul Galura
3.Kantor Pusat Gereja Bala Keselamatan di Indonesia dengan judul Berita Keselamatan
4.PT. Genta Singgalang Press Gereja dengan judul Harian Singgalang

B.Kategori Karya Cetak (Surat Kabar/Tabloid)*
1.PT. Jurnalindo Aksara Grafika dengan judul Bisnis Indonesia
2.PT. Kompas Media Nusantara dengan judul KOMPAS

C.Kategori Karya Cetak (Monograf)*
1.CV. Eureka Media Aksara
2.Yayasan Kita Menulis
3.PT. Insan Cendekia Mandiri Group
4.PT. Literasi Nusantara Abadi Grup
5.Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan

D.Kategori Penerbit Perguruan Tinggi*
1.UMSU Press
2.UB Press
3.LPPM UPN Veteran Yogyakarta

E.Kategori Penerbit Kementerian/Lembaga*
1.Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2.Badan Pusat Statistik Provinsi Gorontalo
3.Badan Pusat Statistik Provinsi Bali

F.Kategori Produsen Karya Rekam (Monograf)
1.CV. Adanu Abimata (Penerbit ADAB)
2.CV. Jejak Pustaka
3.Perkumpulan Rumah Cemerlang Indonesia

PUSTAKAWAN BERPRESTASI TERBAIK
Peringkat I
Edi Wiyono – Perpustakaan Nasional, Provinsi DKI Jakarta
Peringkat II
Hery – Dinas Perpustakaan Kota Parepare, Provinsi Sulawesi Selatan
Peringkat III
Rahmawati – MAN 4 Aceh Besar, Provinsi Aceh

Continue Reading

Pendidikan

Perpusnas Akuisisi 536 Naskah, Pengurus Utamakan Naskah Nusantara

Published

on

By

JURNALJAKARTA.COM   — Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) menerima sebanyak 536 naskah kuno Sunda yang diserahkan oleh Yayasan Ngariksa Budaya Indonesia.

Naskah kuno Sunda tersebut merupakan koleksi R. Haris Sukanda Natasasmita dan Viviane Sukanda Tessier yang dihimpun pada 1970 hingga 1980-an. Akuisisi naskah ini menambah koleksi naskah kuno Sunda yang dimiliki Perpusnas, sehingga totalnya menjadi 1.003 naskah. Serah-terima naskah berupa fisik manuskrip sekaligus data digital dan metadata.

Perpusnas merupakan institusi yang mengoleksi manuskrip Sunda terbanyak di dunia, mengalahkan Perpustakaan Universitas Leiden di Belanda yang menyimpan 785 naskah sejenis.

Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Perpusnas E. Aminudin Aziz menyatakan penyerahan ini bukan sekadar penambahan koleksi, tetapi juga memiliki makna strategis dalam pengarusutamaan naskah Nusantara.

“Pengarusutamaan naskah Nusantara adalah program yang kita gagas untuk dimulai implementasinya pada tahun 2024 ini. Dan kita berusaha untuk menggalurkan ini menjadi satu program prioritas di Perpusnas,” ujarnya dalam gelar wicara “Tokoh Pernaskahan Nusantara: Kerja Bersama Menuju Pengarusutamaan Naskah Nusantara”, yang diselenggarakan secara hibrida pada Rabu (7/8/2024).

Plt. Kepala Perpusnas menambahkan proses pengumpulan dan penataan naskah telah menjadi prioritas utama bagi lembaganya, meskipun tantangan yang dihadapi cukup besar.

“Saya mencoba berbicara dengan kawan-kawan di perpustakaan tentang apa yang sudah dikerjakan terkait penataan naskah. Ternyata, mereka telah banyak bekerja mengumpulkan naskah, namun publikasinya memang masih kurang,” ungkapnya.

Keterbatasan sumber daya manusia dan biaya yang diperlukan untuk preservasi naskah, disebut menjadi kendala utama. “Naskah-naskah yang sudah rusak harus melalui proses konservasi terlebih dahulu, yang memakan waktu dan biaya cukup besar, sementara tenaga yang kita miliki terbatas,” jelasnya.

Oleh karena itu, tim di Perpusnas melakukan seleksi prioritas untuk menentukan naskah yang harus didahulukan dalam proses pelestarian.

Selain tantangan internal, Perpusnas juga menghadapi desakan dari pihak luar untuk mengakuisisi naskah-naskah dari berbagai daerah. “Kami berterima kasih kepada pihak-pihak yang memperhatikan naskah-naskah dari luar dan siap bekerja sama. Hari ini kita berkumpul bersama untuk menyatakan komitmen bersama dalam melestarikan warisan Nusantara ini,” lanjutnya.

Penyerahan naskah kuno Sunda ini menjadi momen penting yang dihasilkan dari kerjasama dengan berbagai pihak, yakni Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah dan DREAMSEA (Digital Repository of Endangered and Affected Manuscripts in Southeast Asia) yang telah mendigitalisasikan naskah kuno tersebut.

“Kami akan memberikan akses seluas-luasnya kepada masyarakat terhadap naskah-naskah ini, melalui digitalisasi dan penyediaan informasi di laman resmi Perpusnas. Kami percaya, masa lalu adalah pembelajaran bagi kita untuk menatap masa depan,” tuturnya.

Ketua Yayasan Ngariksa Budaya Indonesia Lukman Hakim Saifuddin mengatakan penyerahan naskah kuno ini merupakan upaya untuk mendorong negara melalui Perpusnas agar lebih proaktif dalam menjaga kekayaan peradaban masa lalu.

Menurutnya, tantangan utama bangsa ini adalah bagaimana mengatasi keterputusan dari masa lalu yang sarat dengan nilai dan kearifan leluhur.

“Seringkali kita kehilangan konteks ketika menghadapi berbagai persoalan, baik sosial, budaya, pendidikan, ekonomi, politik, maupun agama, karena kita terputus dari nilai-nilai dan kearifan para leluhur kita,” ujar Lukman.

Sementara itu, dalam gelar wicara, Principal Investigator DREAMSEA Oman Fathurahman menyampaikan program DREAMSEA memiliki fokus pada inventarisasi dan digitalisasi manuskrip yang rentan dengan pendekatan proaktif.

“Sejak 2017, DREAMSEA telah mengubah pendekatan menjadi lebih proaktif. Kami tidak lagi menunggu proposal datang, tetapi mencari dan menginventarisasi manuskrip yang membutuhkan bantuan digitalisasi, dengan mendatangi komunitas lokal yang memiliki manuskrip berharga tetapi tidak memiliki akses untuk melestarikannya,” jelasnya.

Selama tujuh tahun terakhir, program yang didukung oleh filantropis Arcadia Fund ini telah mendatangi 168 pemilik manuskrip di berbagai wilayah di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

“Dari upaya ini, kami telah berhasil menyelamatkan 8.570 manuskrip melalui proses digitalisasi,” terangnya.

Kurator utama British Library Annabel Teh Gallop menjelaskan selama sepuluh tahun terakhir, sekitar 500 naskah Nusantara di British Library telah didigitalkan.

“Kami memulai proyek ini tahun 2013-2023. Di British Library tidak anggaran khusus untuk digitalisasi, sehingga harus dicari melalui anggaran dari luar seperti yayasan maupun penderma,” pungkasnya. (***)

Continue Reading

Populer