Connect with us

Nasional

Pj. Gubernur DKI Jakarta Heru Pimpin Apel Kerja Bakti Massal 2023.

Published

on

Jurnaljakarta.com — Pejabat (Pj.) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono memimpin Apel Pagi kerja bakti massal “Bakti Kita Untuk Jakarta” di Jalan HM Margono Djojohadikusumo, Jakarta Pusat, Minggu, 19 November 2023.

Apel pagi yang diikuti sekitar 2.000 peserta dari aparatur sipil negara (ASN) dan Penyedia Jasa Lainnya Perorangan (PJLP) dilakukan mengawali kerja bakti agar Kota Jakarta siap menghadapi musim penghujan.

Kerja bakti ini bertujuan memastikan sungai, waduk, setu, embung serta saluran lokal dan tali air dapat berfungsi optimal.

“Hari ini, kami, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengharapkan kita semua untuk melakukan kerja bakti dan bergotong royong untuk membersihkan Jakarta. Sungainya harus bersih, saluran-saluran yang mampet nanti kita bersihkan dan semua sampah yang di hadapan kita, kita angkut. Semua ini kita lakukan untuk menanggulangi banjir,” kata Pj. Gubernur Heru.

Ia menegaskan, kebersihan Kota Jakarta sebagai salah satu langkah menanggulangi banjir tidak hanya menjadi tanggung jawab Pemprov DKI bersama Dinas Sumber Daya Air (SDA) dan Dinas Lingkungan Hidup, tetapi juga tanggung jawab masyarakat untuk membersihkan dan menjaga kebersihan di lingkungannya masing-masing.

“Saya imbau seluruh warga Jakarta untuk bertanggung jawab di lingkungan masing- masing. Kita harus bersama membangun Jakarta. Jangan membuang sampah sembarangan. Dan pagi hari ini, kita bertemu dalam rangka bakti kita untuk Jakarta,” ujar Pj. Gubernur Heru.

Secara khusus, Pj. Gubernur Heru
mengucapkan terima kasih kepada petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) dan PJLP di seluruh dinas, kecamatan dan kelurahan yang telah bekerja keras membersihkan Kota Jakarta. Bahkan, saat pelaksanaan Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB), mereka selalu siap membersihkan sampah di lokasi HBKB.

“Contohnya hari ini, masih banyak masyarakat yang membuang sampah sembarangan di car free day. Saya lihat rekan-rekan PPSU dan PJLP membersihkan sampah tanpa pamrih. Sekali lagi saya ucapkan terima kasih,” tutur Pj. Gubernur Heru.

Dalam kesempatan itu, Pj. Gubernur Heru mengimbau para ASN yang masih muda dapat meneruskan kegiatan kerja bakti seminggu sekali, yang dulu sering dilakukan para pendahulu mereka, yaitu Silahturahmi Minggu Pagi (SMP). Mulai pukul 06.00, ASN DKI bergerak bersama warga membersihkan kota Jakarta bersama-sama, dimulai dari lingkungan masing-masing.

“Pesan saya untuk ASN yang muda-muda untuk bisa diteruskan kegiatan ini, yang telah dimulai oleh kami saat jadi staf sampai pimpinan, selalu melakukan Silaturahmi Minggu Pagi. Hari ini kita mulai minimal di lingkungan masing-masing,” ucapnya.Pj. Gubernur Heru menyampaikan apresiasi kepada Dinas SDA, Dinas Lingkungan Hidup, jajaran Pemprov DKI, PT PAM Jaya yang telah menginisiasi kerja bakti untuk Jakarta sebagai bentuk bakti kepada Jakarta.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Joko Agus Setyono mengatakan kegiatan Bakti Kita Untuk Jakarta merupakan suatu kegiatan kerja bakti massal sebagai wujud kepedulian Pemprov DKI terhadap warga dan kota Jakarta dalam mempersiapkan diri menghadapi musim hujan.

Kata bakti di sini bukan semata-mata merujuk kepada kerja bakti tetapi sebuah sikap komitmen, bukti kesetiaan dan lambang cinta dan hormat kepada kota Jakarta.

“Kegiatan hari ini dilakukan secara serentak di seluruh kota Jakarta melalui tiga skala, yaitu skala kota, skala kecamatan dan skala warga. Semua bergotong royong membersihkan saluran air, mulai dari drainase di depan rumah masing-masing sampai ke sungai kanal yang melintasi Jakarta,” kata Sekda Joko.

Untuk skala kota, lanjutnya, kegiatan ini dilakukan di enam titik di seluruh kota dan kabupaten administrasi di Jakarta. Kegiatan dilakukan dengan membersihkan sungai Ciliwung dan Kanal Banjir Barat sepanjang lebih dari 25 km dan wilayah sekitar kantor bupati.

Skala kecamatan dilaksanakan di 44 kecamatan di Jakarta dengan membersihkan masing-masing saluran PHB di masing-masing kecamatan. Kemudian, skala warga dilaksanakan oleh warga 261 kelurahan di Jakarta.

Seluruh kegiatan ini tidak hanya dikerjakan dengan tangan tapi juga dengan bantuan lebih dari 240 alat berat yang tersebar di seluruh Jakarta. Dari kegiatan ini, Pemprov DKI Jakarta menargetkan pengerukan lumpur 67.226 meter kubik.

“Momen ini tidak hanya menjadi momentum bersih-bersih sungai tapi juga momentum untuk membangkitkan kembali semangat gotong royong yang menjadi budaya kita yaitu budaya orang Indonesia. Melalui kegiatan ini juga kita mengajak seluruh warga Jakarta untuk bisa memupuk rasa kecintaan dan kepemilikan terhadap kota Jakarta,” kata Sekda Joko.

Setelah memimpin Apel pagi, Pj. Gubernur bersama Sekda Joko dan jajaran Pemprov DKI meninjau tiga lokasi lain yang turut melakukan kegiatan kerja bakti massal, yaitu Kali Duri, Jakarta Barat; Waduk Pluit, Jakarta Utara dan PHB Menteng, Jakarta Selatan.(***)

Pohukam

Gus Toto, Dukung Program “Manggarai Bersholawat” sebagai Wahana Tabayun dan Muasabah Pelaku Tawuran

Published

on

By

JURNALJAKARTA.COM  – Wacana Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung membuat program “Manggarai Berselawat” untuk mencegah tawuran terus terjadi di kawasan Manggarai Jakarta Selatan, menuai banyak tanggapan dari public.

Ide tersebut oleh public banyak dibandingkan dengan penanganan yang diambil Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Melalui keterangannya kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (17/5), Muhammad Thohar, Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Kemajuan Jakarta (LAJU Jakarta) menyatakan bahwa, Masyarakat hendaknya memberikan kesempatan kepada Gubernur DKI Jakarta untuk menjalankan rencananya dan jika sudah berjalan Masyarakat bisa menilai dan mengevaluasi.

“Saya mendukung Mas Pram untuk menjalankan Program Manggarai Bersholawat sebagai Langkah yang diambil untuk mitigasi persoalan tawuran yang sering terjadi di Manggarai.Kita akan kawal Bersama, dan jika berhasil maka patut dapat apresiasi, namun jika hasilnya tidak optimal maka bisa sama-sama dikritisi dan mencari Solusi lain,” kata Gus Toto, Panggilan akrab Muhammad Thohar.

Menurut Tokoh Muda Nahdatul Ulama itu, untuk menangani fenomena tawuran dapat dilakukan dengan ragam pendekatan. Diantaranya adalah pendekatan yang humanis untuk mengatasi ragam permasalahan di Jakarta. Atau dengan kata lain pendekatan yang digunakan bisa juga bersifat kultural dan keagamaan. Tawuran menurut Gus Toto tak bisa semata-mata diselesaikan dengan cara-cara represif.

“Dalam “Manggarai Bersholawat”, Mas Pram akan mengundang kelompok-kelompok yang bertikai di sana. Duduk bareng, cari tahu apa akar masalahnya. Nggak bisa hanya menyalahkan saja. Selain itu juga melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk tokoh agama, majelis taklim, dan stakeholder lainnya. Ini bentuk komunikasi yang baik,” ungkapnya.

Gus Toto menambahkan bahwa, tawuran tidak hanya terjadi wilayah di Jakarta Selatan yang mana Manggarai salah satunya. Wilayah lain yang juga kerap terjadi tawuran antar kelompok terjadi juga di Jakarta Timur, Jakarta Barat, Jakarta Pusat, juga Jakarta Utara.

“ini adalah awal, Pemprov siap hadir ditengah Masyarakat mempertemukan pihak-pihak yang sering bertikai dan tawuran. Jika ada konflik dan saling tuduh siapa yang memulai tawuran maka disini Gubernur turun langsung untuk memfasilitai pihak yang berkonflik tabayun, setelah komunikasi terbangun maka akan diajak muasabah, itu yang saya pahami dari tujuan Program Manggarai Bersholawat yang di inisiasi oleh Gubernur DKI Jakarta,” pungkasnya. (Red).

Continue Reading

Pohukam

Kepri Jalur Laut Malaysia dan Singapura, Para Pekerja Migran Indonesia Ilegal dan Legal

Published

on

By

BATAM, JURNALJAKARTA.COM – Kinerja Polri dalam memberantas tindak pidana perdagangan orang (TPPO) diapresiasi. Ini tidak terlepas dari hadirnya Direktorat Tindak Pidana Pelindungan Perempuan dan Anak (PPA) dan Pemberantasan Perdagangan Orang (PPO).

Hal tersebut diungkapkan Irwan Setiawan, Pengurus Yayasan Embun Pelangi Kepulauan Riau (Kepri) melalui keterangannya, Jum’at (2 Mei 2025).

“Sekarang Kepolisian sudah bagus punya Direktorat PPA dan PPO itu sangat membantu,” ujar Irwan Setiawan.

Menurutnya, perlu ada sosialisasi yang lebih masif lagi terkait keberadaan direktorat tersebut.

“Cuma harus lebih tersosialisasikan lagi di wilayah-wilayah di Indonesia. Karena direktorat itu sendiri kan adanya di Mabes Polri ya,” tuturnya.

Pihaknya sendiri, mengaku sudah sering bekerja sama dengan petugas Kepolisian dari Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA).

“Kami bersama pegiat migran lainnya yang tergabung dalam Jaringan SAFE Migran ikut berperan menangani korban salah satunya dengan menyediakan rumah aman, sementara polisi mengurus pelaku terkait perdagangan orang,” ucapnya.

Lebih lanjut, karena berbatasan dengan Singapura dan Malaysia di Kepri sering terjadi persoalan terkait Pekerja Migran. Penanganan permasalahan pekerja Migran ini yang berangkat dengan melalui jalur laut, menurut dia kurang maksimal.

“Sebab, kendati ada gugus tugas yang khusus mengurusi perkara itu, namun kinerjanya kurang optimal,” imbuhnya.

“Tentunya akan banyak sekali persoalan-persoalan dari pekerja migran karena di situ tempat transit dari para pekerja migran ketika mereka mau ke Malaysia atau Singapura,” tuturnya.

“Tetapi persoalannya itu bisa jadi di anggaran atau komitmen para anggota Gugus Tugas itu sendiri,” kata Irwan.

Adapun Yayasan Embun Pelangi Kepri turut tergabung dalam gugus tugas tersebut, yang berperan melakukan rehabilitasi dan pemulangan pekerja migran.

Yayasan Embun Pelangi sendiri berlokasi di Batam, Kepulauan Riau dan berfokus pada isu eksploitasi seksual anak, kekerasan terhadap perempuan dan anak serta pekerja migran yang bermasalah atau berhadapan dengan hukum. Serta Embun Pelangi melayani pengaduan serta memiliki rumah aman. (Red).

Continue Reading

Pohukam

Untuk Menjaga NKRI & Menjaga Rakyat, Jangan Mudah Terprovokasi

Published

on

By

Ketum PWI dan Laskar Sabilillah, Dr. KH. Muhammad Abbas Billy Yachsi, M.A. (Foto Ist).

JURNALJAKARTA.COM –Tenanglah, jangan mudah terprovokasi. Kita ada untuk memperkuat NKRI, menjaga rakyat, bukan menambah kegaduhan.

Demikian ditegaskan Dr. KH. Muhammad Abbas Billy Yachsi, M.A, Ketua Umum PWI dan Laskar Sabilillah, melalui keterangannya, Senin (28/4).

“Di tengah dinamika yang terjadi, seluruh anggotanya untuk tetap tenang, menjaga kedamaian dan tidak terprovokasi,” imbuhnya.

Dr. Abas menambahkan, pentingnya tetap berada di jalur perjuangan yang lurus memperjuangkan kebenaran sejarah, menjaga kehormatan nasab Rasulullah SAW, serta melindungi para ulama dari segala bentuk penyimpangan yang dilakukan demi kepentingan pribadi.

“Kita punya tanggung jawab untuk menjaga ketertiban, mempererat persatuan, dan mengajarkan masyarakat agar mencintai NKRI, Pancasila, dan Bhinneka Tunggal Ika,” ujar Dr. Muhammad Abbas, menguatkan semangat para anggotanya.

Tidak hanya berhenti di situ, Komando seruan juga diteruskan oleh Komandan Laskar Sabilillah Pusat, Ali Hifni Al Bantani.

Ia mengimbau seluruh anggota untuk menjaga kondusifitas, menaati hukum yang berlaku dan tetap berpijak sebagai bagian dari bangsa yang berkomitmen pada persatuan.

“Dalam suasana penuh keprihatinan atas banyaknya provokasi, suara dari PWI dan Laskar Sabilillah menjadi pengingat penting bahwa menjaga kedamaian adalah bagian tak terpisahkan dari perjuangan bangsa,” ujarnya. (Red).

Continue Reading

Populer