Connect with us

Pendidikan

500 Komcad Haneg Matra Udara Ikuti Latsarmil Di Pusdik Kopasgat

Published

on

Bandung, Jurnaljakarta.com – Sebanyak 500 Komponen Cadangan Pertahanan Negara (Komcad Haneg) Matra Udara Tahun 2022 mengikuti Pelatihan Dasar Kemiliteran (Latsarmil) di Pusat Pendidikan Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) Lanud Sulaiman, Margahayu Bandung.

Latsarmil dibuka Direktur Jenderal Potensi Pertahanan (Dirjen Pothan) Kementerian Pertahan RI, Mayjen TNI Dadang Hendrayudha, ditandai penyematan tanda peserta latihan di lapangan upacara “Jingga” Kopasgat Bandung, Senin (30/5/2022).

Dalam sambutan tertulis Menteri Pertahanan RI yang di bacakan Dirjen Pothan mengatakan, Komcad merupakan subsistem pertahanan Negara yang harus dipersiapkan sejak dini. Melalui penyiapan awal, maka saat dibutuhkan, Komcad mampu memperbesar dan memperkuat komponen utama pertahanan negara. Proses pembentukannya didasari pada kebutuhan dan kemampuan kekuatan pertahanan Negara Indonesia dengan memadukan kekuatan pertahanan militer dan nonmiliter.

Disampaikannya, salah satu strategi pertahanan Negara Indonesia dalam menghadapi perkembangan dinamika lingkungan strategis adalah strategi Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta (Sishamkamrata) yang melibatkan seluruh sumber daya nasional.

“Sistem ini melibatkan pengelolaan seluruh sumber daya nasional yang meliputi segenap sumber daya manusia, sumber daya alam, sumber daya buatan, serta sarana dan prasarana nasional di seluruh NKRI sebagai satu kesatuan pertahanan dalam mengurangi ancaman,” kata Menhan RI.

Menhan RI juga menyampaikan apresiasi dan rasa bangga kepada seluruh Komcad pertahanan Negara, sekaligus berharap, dapat mengikuti Latsarmil yang telah disiapkan

Komcad Matra Udara berasal dari warga negara Indonesia dengan berbagai latar belakang pendidikan dan profesi yang beragam. Pada penerimaan tahun ini, terdapat sejumlah warga negara yang berprofesi sebagai pilot pesawat terbang, *tenaga kesehatan (perawat & terapist)* pegawai negeri sipil dan BUMN, diantaranya dari PT Dirgantara Indonesia (PT DI), Perusahaan Industri Angkatan Darat (Pindad) dan berbagai profesi lainnya.

Selama tiga bulan, seluruh peserta Latsarmil Komcad Matra Udara berbagai provinsi di Indonesia ini, akan menjalani pelatihan berbagai materi pendidikan, yaitu bidang sikap dan perilaku, bidang pengetahuan dan keterampilan, serta bidang jasmani.

Hadir saat upacara pembukaan Aspotdirga Kasau Marsda TNI Bowo Budiarto, S.E., CHRMP, Dankopasgat Marsda TNI Eris Widodo Y., S.E., M.Tr.(Han), beserta para pejabat jajarannya, pejabat Kodiklat TNI, Sesko TNI, pejabat Kodam III Siliwangi, Polda Jawa Barat, Kasgartap III/Bandung dan pejabat Forkopimda Kota/kabupaten Bandung, serta para pejabat TNI-Polri setempat. (Red)

Pendidikan

Gus Lutfi dan Lisa Lidia, Resmikan Sekretariat HISMINU Jakarta

Published

on

By

JURNALJAKARTA.COM – Ketua Himpunan Sekolah dan Madrasah Islam Nusantara (HISMINU) DKI Jakarta, Lutfi Hakim Wahid, MM meresmikan sekretariat HISMINU DKI Jakarta di Gd Samboja Lt 2 Jatinegara, Jakarta, pada Rabu (15/10/2025).

Peresmian ditandai dengan pemotongan pita dan do’a bersama yang dipimpin langsung oleh Gus Lutfi.

Melalui keterangannya, Rabu (15/10), Gus Luthfi berpesan, agar para pengurus HISMINU Jakarta selalu sungguh-sungguh dalam berkhidmah.

“Sekretariat ini hendaknya dimanfaatkan dan dikembangkan untuk kemaslahatan umat dan dapat menambah semangat musyawarah para guru untuk meningkatkan mutu pendidikan,” pesannya.

Sementara itu, Sekretaris HISMINU DKI Jakarta, Dr Lisa Lidia mengatakan, kegiatan ini sangat spesial dan terhormat karena bisa dihadiri Ketua PC HISMINU se-DKI Jakarta.

“Alhamdulillah, kami benar-benar merasakan karunia besar dari Allah SWT. Semua ini bisa terwujud berkat do’a, dukungan dan partisipasi sahabat semua,” ujarnya. (Red).

Continue Reading

Pendidikan

Sekolah Rakyat, Hadirkan Harapan Baru Bagi Anak Bangsa

Published

on

By

JURNALJAKARTA.COM  – Pemerintah Indonesia melalui inisiatif Presiden Prabowo Subianto meluncurkan program Sekolah Rakyat, sebuah langkah monumental dalam upaya pemerataan pendidikan di seluruh penjuru Tanah Air. Program ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam menyediakan akses pendidikan berkualitas, khususnya bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu, wilayah terpencil dan kelompok marginal yang selama ini masih menghadapi banyak kendala dalam mengakses pendidikan layak.

Sekolah Rakyat dirancang bukan sekadar sebagai lembaga pendidikan formal, tetapi sebagai pusat pembinaan karakter, pembentukan kecakapan hidup dan penguatan semangat kebangsaan. Dengan mengusung konsep berasrama, didukung oleh fasilitas lengkap serta tenaga pengajar profesional dan berdedikasi tinggi, Sekolah Rakyat diharapkan menjadi titik balik dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia, terutama dari kalangan yang selama ini kurang terjangkau oleh sistem pendidikan formal konvensional.

Hal ini disampaikan oleh Dodi Mawardi, Direktur Sekolah Alam Cikeas melalui keterangannya, dalam sesi testimoni bertema “Sekolah Rakyat Hadirkan Harapan Baru Bagi Anak Bangsa”, Rabu (17/9).

Dodi Mawardi, Direktur Sekolah Alam Cikeas. (Foto Ist).

Menurutnya, program ini merupakan inovasi yang sangat relevan dan penting untuk menjawab persoalan klasik pendidikan di Indonesi, yakni kesenjangan akses dan kualitas antarwilayah serta antar kelompok masyarakat. “Mendirikan sekolah berkualitas itu bukanlah hal mudah. Sekolah Rakyat ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menyediakan fasilitas pendidikan yang setara bagi semua anak bangsa. Dengan guru-guru yang berkualitas, sarana yang memadai dan pendekatan pendidikan yang humanis, Sekolah Rakyat memberi harapan nyata bagi anak-anak yang selama ini terpinggirkan,” ujar Dodi.

Lebih lanjut, Dodi menekankan bahwa, konsep Sekolah Rakyat bukanlah sesuatu yang dirancang secara tergesa atau asal-asalan. Ia mengapresiasi pendekatan yang diambil pemerintah dalam merancang model pendidikan ini, yakni dengan mengadopsi dan mengadaptasi model dari berbagai sekolah unggulan yang sudah lebih dulu terbukti berhasil.

“Konsep Sekolah Rakyat ini mengacu pada berbagai sekolah unggulan yang telah ada dan sukses, seperti SMA Taruna Nusantara di Magelang, Sekolah Krida Nusantara di Bandung, Sekolah Pradita Dirgantara, serta Sekolah DEL di Sumatera Utara. Fasilitasnya tidak jauh berbeda. Bahkan, beberapa sekolah rakyat dirancang untuk memiliki asrama, laboratorium, fasilitas olahraga, serta ruang-ruang belajar yang mendukung proses pembelajaran yang aktif dan menyenangkan,” jelasnya.

Menurut Dodi, pendekatan berasrama tidak hanya memberikan efisiensi dan fokus belajar yang lebih baik bagi siswa, tetapi juga menjadi solusi bagi anak-anak yang tinggal jauh dari pusat-pusat pendidikan atau berasal dari daerah terpencil yang sulit dijangkau. Ia juga menyoroti pentingnya keberlanjutan program ini serta keterlibatan berbagai pihak, baik dari kalangan masyarakat, dunia usaha, maupun lembaga pendidikan swasta, untuk memastikan Sekolah Rakyat terus berkembang dan mampu menghasilkan generasi unggul masa depan.

“Ini bukan hanya program pemerintah, tapi gerakan bersama. Pemerintah mungkin menjadi penggeraknya, tetapi keberhasilan Sekolah Rakyat akan sangat ditentukan oleh sinergi semua pihak, terutama di daerah-daerah. Yang terpenting, anak-anak
yang selama ini terabaikan kini punya peluang yang sama untuk belajar, tumbuh dan berprestasi,” tambahnya.

Di tengah tantangan pendidikan nasional yang masih diwarnai disparitas kualitas antarwilayah, rendahnya angka partisipasi sekolah di kelompok miskin, serta keterbatasan tenaga pendidik di daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal), kehadiran Sekolah Rakyat menjadi bentuk intervensi nyata yang sangat dibutuhkan.

Dodi menutup testimoninya dengan harapan, agar program ini benar-benar diwujudkan dengan konsisten, penuh integritas dan berbasis pada kebutuhan riil masyarakat di lapangan.

“Sekolah Rakyat adalah langkah positif yang perlu didukung semua pihak. Saya berharap implementasinya tidak hanya berhenti di atas kertas atau seremoni peresmian semata. Ini harus menjadi gerakan yang terus berlanjut, tumbuh dan menjadi tumpuan masa depan pendidikan kita. Semoga pelaksanaannya sesuai dengan rencana awal dan membawa manfaat nyata bagi anak-anak Indonesia dari Sabang sampai Merauke,” pungkasnya.

Program Sekolah Rakyat menjadi salah satu program prioritas dalam upaya membangun fondasi Indonesia Emas 2045, di mana pendidikan menjadi kunci utama dalam mencetak generasi unggul yang berdaya saing global, berkarakter dan tetap berakar kuat pada nilai-nilai kebangsaan. (Red).

Continue Reading

Pendidikan

Pondok Pesantren Qurota A’yun Jakarta, Gelar Akhirussanah dengan Meriah

Published

on

By

FOTO BERSAMA-Tamu undangan bersama para santri, guru dan orang tua santri foto bersama usai acara. (Foto Ist).

JURNALJAKARTA.COM – Pondok Pesantren Qurotaa’yun menggelar acara akhirussanah yang meriah dan penuh dengan kebahagiaan, Kamis (19/6).

Hadir dalam acara, Ketua yayasan, Pimpinan Ponpes Qurrota A’yun dan sekaligus Ketua HEBITREN Jakarta Timur, K.H Zaenul Muttaqin, SE, M.Pd, Dewan Pembina Yayasan Umi Kulsum Indonesia, H. Hasan Fatoni, SE, SH, MBA, Dewan Penasehat, Safik Anwar Sadad, SE, MM, Direktur Pendidikan, Dr. Hj. Corini, S.Pd, Kepala Kementrian Agama Jakarta Timur, DR. Zulkarnaen, S.Ag, M.Hum, Kasi PD Pontren Jakarta Timur, Silvia Hanim, SE, MM, Ketua FKPP Jakarta Timur, K.H Mahmud Efendi, LC, MA, para santri, guru dan orang tua santri.

Melalui keterangannya, Kamis (16/6), Kepala Pondok Pesantren Qurotaa’yun, KH. Zaenul Muttaqin, SE, M.Pd, menyampaikan sambutan yang hangat dan penuh dengan harapan kepada para santri.

H. Zaenul Muttaqin berharap, agar para santri dapat terus meningkatkan kemampuan dan prestasi mereka di masa depan. “Acara Akhirussanah Pondok Pesantren Qurotaa’yun tahun ini, dapat menjadi kenangan yang indah dan bermanfaat bagi semua pihak,” pungkas H. Zaenul.

SAMBUTAN-Pimpinan Pondok Pesantren Qurrata ‘Ayun, K.H. Zainul Muttaqin, SE, M.Pd, saat memberikan sambutan. (Foto Ist).

Dalam acara tersebut, para santri menampilkan berbagai macam bakat dan kemampuan mereka, seperti membaca Al-Qur’an, berpidato dan menampilkan 3 bahasa (Indonesia, Arab dan Ingris) Selain itu, Pondok Pesantren QA yang berfokus pada tahfidz quran, kitab kuning dan public speaking ini juga dimeriahkan dengan pemberian penghargaan kepada para santri yang berprestasi.

Dan wabilkhusus yang sudah hafal 30 juz (Nur Khanza Qatrunnada, Nailatul Mufidah Salim, Ulfa Nurfaidah, Aulia Putri, Farhah Maulida & Zhafira Haura Suryani).

Acara akhirussanah ini diakhiri dengan do’a bersama dan foto bersama antara para santri, guru dan orang tua santri. (Red).

Continue Reading
Advertisement

Populer