Nasional
SP PLN Tolak Kebijakan Pemerintah Soal Revisi Tarif Ekspor Impor Listrik PLTS Atap
![](https://jurnaljakarta.com/wp-content/uploads/2021/09/IMG_20210915_201722.jpg)
Jurnaljakarta com – Kebijakan Pemerintah soal revisi tarif ekspor impor listrik PLTS Atap dimana terdapat perubahan ketentuan soal tarif ekspor-impor listrik dari produsen listrik PLTS Atap kepada PLN, dari yang semula tarifnya 65 persen, menjadi 100 persen, akan sangat merugikan PLN jika aturan tersebut betul-betul diterapkan.
Hal tersebut diungkapkan Ketua SP PLN Abrar Ali dalam diskusi virtual sekaligus peringatan hari lahirnya SP PLN ke 22, di Jakarta Rabu (15/9/2021).
“Hal ini dianggap akan merugikan PLN dan berpotensi membahayakan keuangan negara, karena kondisi saat ini PLN mengalami over supply listrik yang begitu besar,” tambahnya.
Tak hanya itu lanjut Abrar, PLN juga dianggap rugi karena produsen PLTS Atap tidak memikirkan infrastruktur transmisi listrik, karena semuanya sudah disiapkan oleh PLN.
“PLN ini sudah berat, utangnya saja sudah Rp496 triliun, jadi kalau bisa jangan dibebani lagi dengan transaksi-transaksi yang lain, yang nanti juga akan membebani PLN dan keuangan negara kita,” tegas Abrar
Abrar, berharap revisi Permen ESDM 49/2018 tidak terjadi, karena nanti pada ujungnya transaksi-transaksi yang terjadi itu PLN yang harus memikul bebannya, bahkan negara yang harus menanggung melalui subsidi.
“Kita berharap ditengah masa pandemi ini jangan menambah lagi beban-beban kepada PLN,” pinta Abrar
.
Senada, Sekjen Serikat Pekerja (SP) Pembangkitan Jawa Bali, Dewanto Wicaksono menambahkan, dengan adanya Permen ESDM yang baru (Permen ESDM 26/2021), nantinya 100 persen PLN harus membeli listrik yang diproduksi produsen PLTS Atap dengan harga yang sama seperti kWh listrik yang dijual kepada pelanggan PLN.
“Nah, PLN membeli sesuai dengan harga jual, padahal PLN harus menyalurkan melalui transmisinya PLN, dan itu tidak dihargai. Artinya, ketika 1:1 itu ada biaya yang kemudian harus ditanggung oleh PLN, jadi PLN beli dan dijual dengan harga yang sama, ini apakah tidak merugikan?,” ujar Dewanto.
Sebelumnya, dengan skema 0,65 : 1 saja PLN sudah tidak cukup memiliki keuntungan, terlebih jika skemanya diubah 1 : 1, dipastikan PLN mengalami kerugian.
“Ini tentu saja akan sangat membebani PLN kedepannya. Sebaiknya memang tidak ada aturan yang demikian, apalagi aturan itu diberlakukan di daerah yang surplus listrik.
Kalau untuk di daerah yang listriknya kurang atau masih menggunakan BBM oke, tapi kalau di lokasi yang listriknya surplus, ini sangat merugikan PLN.
Kita harus melihatnya jangan secara parsial tapi dengan helicopter yang lebih tinggi, sehingga ini terlihat lebih jelas,” pungkasnya.(Red)
Pohukam
Pangkoopsud I Resmikan Gedung Marsekal TNI Sukardi di Lanud Halim P
![](https://jurnaljakarta.com/wp-content/uploads/2024/12/IMG-20241231-WA0128.jpg)
JurnalJakarta.com — Panglima Komando Operasi Udara I Marsekal Muda TNI Mohammad Nurdin meresmikan Gedung Marsekal TNI Sukardi yang berada di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta. Selasa (31-12-2024).
Dengan disaksikan Kaskoopsud I Marsekal Pertama TNI Prasetiya Halim, S.H. dan Irkoopsud I Marsekal Pertama TNI Arifaini Nur Dwiyanto, M.Han., Danlanud Halim Perdanakusuma serta Kadisurpotrudau dan Kapusbekmatau, Peresmian Gedung Marsekal TNI Sukardi yang ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pemotongan pita oleh Pangkoopsud I, dilanjutkan dengan peninjauan GSG, pemotongan tumpeng, penyerahan cenderamata, dan diakhiri dengan refreshment dan pemutaran film proses pembuatan gedung.
Marsekal TNI Sukardi kelahiran tahun 1931 di Ledok Wetan, Bojonegoro, alumni Sekolah Penerbang Lanjutan (SPL) di Pangkalan Udara Kalijati. Diwisuda menjadi Penerbang AURI pada 1 Oktober 1953 dengan pangkat Letnan Muda Udara I sebagai penerbang C-130B Hercules.
Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Udara, Sukardi yang saat itu dilantik pada tanggal 26 November 1982 menggantikan Marsekal TNI Ashadi Tjahjadi merupakan putra bangsa yang berkiprah di TNI Angkatan Udara, yang telah berjasa dalam pengabdiannya dengan berbagai penghargaan antara lain Bintang Sakti, Bintang Mahaputra Adipradana, Bintang Dharma, Bintang Swa Bhuwana Paksa Utama dan masih banyak lagi, sementara itu bapak Sukardi juga menerima penghargaan dari Luar Negeri Darjah Yang Pertama dari DKKATM PGAT Malaysia, The Most Noble Order of The Crown of Thailand, The Order of Merit of the Federal Republic of Germany/Grand Cross (Das Groose Verdienstkreuz Mit Stern und Schulterband).
Turut hadir dalam acara peresmian Gedung Marsekal TNI Sukardi, Aspers Kaskoopsud I, Aslog Kaskoopsud I, Aspotdirga Kaskoopsud I, perwakilan keluarga Marsekal TNI (Purn) Sukardi, dan para Pejabat Lanud Halim Perdanakusuma. (***)
Pohukam
Kolaborasi TNI AU dengan Media Massa, Bangun Kesadaran Publik akan Pentingnya Peran TNI AU dalam Dukung Indonesia Emas 2045.
![](https://jurnaljakarta.com/wp-content/uploads/2024/12/IMG-20241230-WA0102.jpg)
JURNALJAKARTA.COM — “Pentingnya kolaborasi TNI Angkatan Udara dengan media massa, untuk membangun kesadaran publik akan pentingnya peran Angkatan Udara dalam mendukung Indonesia Emas 2045” jelas Kasau Marsekal TNI M. Tonny Harjono, S.E., M.M., saat pimpin acara Sambung Rasa dengan pimpinan redaksi Media Massa Nasional, bertempat di Gedung Auditorium I.G. Dewanto, Mabesau. (Senin, 30-12-2024).
Dalam acara Sambung Rasa tersebut mengangkat tema “Sinergi TNI Angkatan Udara dan media massa bertujuan mewujudkan TNI Angkatan Udara yang mampu melalui modernisasi alutsista guna mendukung program strategis nasional menuju visi Indonesia Emas 2045”
Dalam kesempatan tersebut Kasau menjelaskan jargon TNI Angkatan Udara yaitu Ampuh: Adaptif, Modern, Profesional, Unggul, dan Humanis. “Konsep ini menjadi landasan utama dalam setiap langkah dan kebijakan strategis dari TNI Angkatan Udara. Hal tersebut selaras dengan visi TNI Angkatan Udara untuk memberikan yang terbaik dalam menjaga kedaulatan Indonesia dan berkontribusi pada stabilitas serta perdamaian dunia” ujar Kasau.
Lebih lanjut Kasau menegaskan bahwa TNI Angkatan Udara selalu terdepan dalam mendukung program strategis nasional antara lain, Program Ketahanan Pangan, Kerja sama dengan Kementerian Pertanian untuk mengelola lahan di Lanud Sugiri Sukani, Majalengka, dan Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta serta Program Makan Bergizi Gratis dilaksanakan melalui tujuh Lanud di Pulau Jawa sebagai pilot project.
“Melalui sinergi dengan media massa, saya berharap kita dapat membangun narasi positif, edukatif, dan inspiratif bagi masyarakat, sekaligus memperkokoh pertahanan negara” pungkas Kasau.
Turut hadir dalam acara tersebut, Wakasau, Dankodiklatau, Irjenau, Koorsahli Kasau, Para Asisten Kasau, Kapuslaiklambangjaau, Para Kadis Jajaran Mabesau dan Para Pejabat Utama TNI AU lainnya serta Para Pimred Media TV Nasional.
Nasional
Pj. Gubernur Teguh Lantik Marullah Matali Menjadi Sekda DKI Jakarta
![](https://jurnaljakarta.com/wp-content/uploads/2024/11/IMG-20241109-WA0002.jpg)
JURNALJAKARTA.COM – Penjabat (Pj.) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi melantik dua pimpinan tinggi madya di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, yaitu Deputi Gubernur DKI Jakarta bidang Budaya dan Pariwisata Marullah Matali menjadi Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta, menggantikan Joko Agus Setyono yang dilantik menjadi Deputi Gubernur DKI bidang Industri, Perdagangan dan Transportasi.
Pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan pimpinan tinggi madya di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dilakukan berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 166/TPA Tahun 2024 tertanggal 8 November 2024 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan dari dan dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Madya di Lingkungan Pemprov DKI Jakarta
“Saya menyampaikan selamat bertugas, baik kepada Marullah Matali sebagai Sekda DKI Jakarta dan Joko Agus Setyono sebagai Deputi Gubernur DKI bidang Industri, Perdagangan dan Transportasi,” kata Pj. Gubernur Teguh di Balai Kota DKI Jakarta, pada Jumat, (8/11).
Ia mengharapkan, kedua pimpinan tinggi madya ini dapat menjalankan amanat dengan penuh dedikasi dan berintegritas untuk mendukung fungsi Pemprov DKI sebagai pusat perekononomian nasional yang sedang bertransformasi menjadi kota global. Ia optimistis kedua pejabat yang sudah memiliki banyak pengalaman, wawasan, dan dedikasi itu dapat menjalankan jabatan tersebut dengan sebaik-baiknya.
“Saya meminta, segenap pejabat di lingkungan Pemprov DKI Jakarta untuk terus meningkatkan kapasitasnya, menjaga profesionalitas, transparansi, dan akuntabilitas dalam menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya, dengan penuh tanggung jawab, kehati-hatian dan berlandaskan azas manfaat,” ujarnya.
Tidak hanya itu, ia mengharapkan alokasi dana anggaran daerah agar dapat memberikan dampak nyata kepada masyarakat Jakarta, khususnya dalam rangka peningkatan pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat.
Ditegaskannya, mutasi dalam jabatan adalah hal yang biasa terjadi dalam sebuah institusi pemerintahan yang dilakukan dengan penuh kecermatan. Ia sebagai Pj. Gubernur DKI memastikan telah melaksanakan segala mekanisme aturan yang berlaku dalam kaitannya dengan mutasi jabatan ini.
“Mari kita jadikan momen ini sebagai upaya bersama untuk membangun dan membenahi Jakarta sebagai kota yang berkelanjutan, inklusif, dan tentu saja kita berharap bisa berdaya saing. Sekali lagi selamat menjalankan tugas untuk bapak berdua. Untuk seluruh jajaran Pemprov DKI, mari kita terus solid, bersinergi dan berkolaborasi yang lebih baik untuk mewujudkan visi dan misi Provinsi DKI Jakarta,” terangnya. (***)