Connect with us

Ekonomi

BNI Syariah Gelar Public Lecture Virtual dengan Kagama Pertanian

Published

on

Caption Foto: Direktur Utama BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo ketika menjadi narasumber dalam public lecture dengan format webinar bekerjasama dengan Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) Pertanian, Kamis (16/7). Tema Webinar Seri 1 Professional Goes to Campuss Alumni Menyapa ini adalah Kiat Sukses Meniti Karir di Dunia Perbankan. Pada kesempatan ini, BNI Syariah memberikan apresiasi kepada mahasiswa berprestasi berupa beasiswa senilai total Rp102 juta dari BNI Syariah kepada 17 mahasiswa Fakultas Pertanian UGM.

BNI Syariah menggelar public lecture dengan format webinar bekerjasama dengan Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) Pertanian. Tema Webinar Seri 1 Professional Goes to Campuss Alumni Menyapa ini adalah Kiat Sukses Meniti Karir di Dunia Perbankan. Dalam public lecture ini Direktur Utama BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo hadir sebagai narasumber.

Dalam webinar yang dihadiri lebih dari 500 peserta ini, turut hadir Dekan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM), Jamhari; Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Pertanian UGM, Rudi Hari Murti; Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Kerjasama Fakultas Pertanian UGM, Sri Nuryani Hidayah Utami; Wakil Dekan Bidang SDM, Keuangan, dan Aset Fakultas Pertanian UGM, Suadi; Ketua Umum Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) Pertanian, Hari Handono; dab Sekretaris Jenderal Kagama Pertanian, Achmadi Priyatmojo.

Dalam webinar ini, Abdullah Firman Wibowo yang telah meniti karir di dunia perbankan selama 26 tahun ini menyampaikan lima faktor yang harus disiapkan agar bisa sukses meniti karir di dunia perbankan. Lima faktor ini diantaranya adalah integritas/amanah, kompetensi/fathanah, attitude/akhlakul kharimah, uniqueness/khaira ummah dan kepemimpinan/uswatun hasanah. “Berkarier di perbankan syariah tentu saja berbeda dengan berkarir di perbankan konvensional, dimana spiritual quotient menjadi penting, terutama penerapan nilai-nilai positif berlandaskan Al-Qur’an dan sunnah dalam bekerja,” lanjut Firman.

Abdullah Firman Wibowo memaparkan bahwa saat ini dunia perbankan khususnya perbankan syariah dihadapkan dengan berbagai tantangan salah satunya adalah masih rendahnya literasi dan inklusi keuangan syariah. Saat ini indeks inklusi keuangan syariah berdasarkan data Survei Nasional Literasi Keuangan (SNLK) 2019 Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebesar 9,10% dan indeks literasi keuangan syariah 2019 sebesar 8,93%.

“Namun demikian, perbankan syariah memiliki potensi besar, didorong oleh besarnya populasi penduduk beragama muslim di Indonesia,” kata Firman yang merupakan alumni Fakultas Pertanian UGM.

Berdasarkan riset dari State of the Global Islamic Economy Report tahun 2019, industri halal masih menyimpan potensi besar yaitu sebesar US$ 2,2 triliun. Potensi industri halal ini terdiri dari halal food, fashion, media, tourism, pharmacy, cosmetics dan umrah. Dengan dukungan Pemerintah dan regulator, industri perbankan syariah kedepannya diharapkan tumbuh secara eksponensial, sehingga meningkatkan perekonomian Indonesia.

Pada kesempatan ini, BNI Syariah memberikan apresiasi kepada mahasiswa berprestasi berupa beasiswa senilai total Rp102 juta dari BNI Syariah kepada 17 mahasiswa Fakultas Pertanian UGM.

Dengan beasiswa ini, BNI Syariah berharap dapat membantu mahasiswa dari yang terdampak turunnya kondisi ekonomi karena adanya pandemi COVID-19, sehingga bisa tetap melanjutkan Pendidikan di UGM dan kelak menjadi generasi muda yang cemerlang dan membanggakan keluarga, almamater, serta bangsa dan negara.

Abdullah Firman Wibowo juga menyampaikan kebanggaannya atas kerjasama BNI Syariah dengan UGM. Beberapa kerjasama bisnis yang telah dilakukan adalah terkait kebutuhan jasa produk dan layanan Hasanah di antaranya Tabungan Haji dan Umroh, BNI iB Griya Hasanah, serta Griya Swakarya. Beberapa kerjasama lain yang sudah dilakukan BNI Syariah dengan UGM adalah Penerbitan Kartu Pembiayaan bekerjasama dengan Keluarga Alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada-Magister Manajemen (KAFEGAMA-MM).

Tentang BNI Syariah
BNI Syariah bermula sebagai Unit Bisnis Strategis bagian dari BNI yang mulai beroperasi sejak 29 April 2000. Pada 19 Juni 2010 status BNI Syariah meningkat menjadi Bank Umum Syariah (BUS).Komposisi kepemilikan saham BNI Syariah adalah 99,95% dimiliki oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dan sisanya dimiliki oleh PT BNI Life. BNI Syariah senantiasa mendapatkan dukungan teknologi informasi dan penggunaan jaringan saluran distribusi infrastruktur BNI Induk diantaranya layanan lebih dari 16.000 ATM BNI, ditambah ribuan jaringan ATM Bersama, ATM Link Himbara serta ATM berlogo Maestro dan Cirrus di seluruh dunia, Layanan 24 jam BNI Call (1500046), BNI Mobile Banking, BNI SMS Banking, dan BNI Internet Banking. Saat ini BNI Syariah telah didukung oleh jaringan yang cukup luas di seluruh Indonesia yaitu lebih dari 375 outlet syariah yang tersebar di seluruh Indonesia, serta didukung oleh 1.747 Outlet BNI yang melayani pembukaan rekening syariah.

Tentang Hasanah
Hasanah merupakan corporate campaign BNI Syariah yang memiliki makna “segala kebaikan” bagi diri sendiri, masyarakat, maupun bangsa dan Negara baik di dunia maupun di akhirat (QS. Al Baqarah 201). Hasanah merupakan sebuah nilai yang disarikan dari Al – Quran dan menjadi identitas BNI Syariah dalam menebarkan kebaikan melalui insan hasanah dan produk / layanannya. Cita – cita mulia yang ingin disampaikan melalui nilai Hasanah adalah kehadiran BNI Syariah dapat membawa kebaikan bagi seluruh pihak serta menjadi Rahmatan Lil’ Alamin. Hasanah didasari oleh Maqoshid Syariah yang berarti tujuan dari ditetapkannya syariah (hukum agama) yaitu untuk melindungi keyakinan, keberlangsungan hidup, dan hak asasi manusia terdiri dari lima hal yaitu menjaga agama, menjaga jiwa, menjaga akal, menjaga keturunan dan menjaga harta.

Tentang Hasanah Banking Partner
BNI Syariah sebagai mitra bisnis yang memberikan layanan terbaik sesuai dengan prinsip syariah. Sehingga bisnis yang dijalankan tidak hanya berorientasi terhadap keuntungan semata tetapi juga memperhatikan faktor keberkahan dengan nilai kebaikan. BNI Syariah berkomitmen untuk menjadi partner pada setiap tahapan kehidupan.

Dewan Pengawas Syariah: Ketua: Dr. Hasanudin, M.Ag; Anggota: Ah.Azharuddin Lathif, M.Ag., M.H.
Dewan Komisaris: Komisaris utama: Fero Poerbonegoro; Komisaris: Imam Budi Sarjito; Komisaris Independen: Max Niode; Komaruddin Hidayat
Direksi: Direktur Utama: Abdullah Firman Wibowo; Direktur Kepatuhan: Tribuana Tunggadewi; Direktur Keuangan & Operasional: Wahyu Avianto; Direktur Bisnis Ritel & Jaringan: Iwan Abdi; Direktur SME & Bisnis Komersial: Babas Bastaman*

*) Belum efektif, menunggu proses fit & proper test OJK

 

Ekonomi

Tingkatkan Swasembada Pangan, IZI Resmikan Program Smartfarm Academy

Published

on

By

JURNALJAKARTA.COM  — IZI Prioritaskan Peningkatan Swasembada Pangan, dengan meluncurkan program Pemberdayaan Zakat di Bidang Pertanian, yakni Smartfarm Academy dalam acara Public Expose yang di gelar di Hotel Sofyan Menteng Jakarta Pusat, Kamis (23/1/25).

Dengan mengangkat tema “Dampak Nyata Zakat Memudahkan Petani Kita”, di mana pada kali ini IZI fokus memperkenalkan lebih jauh program pemberdayaan zakat di bidang pertanian, yakni Smartfarm Academy.

Smartfarm Academy ini berupa pelatihan pertanian, pendampingan, penyuluhan, pengembangan, pemberian modal serta pemasaran kepada petani ataupun masyarakat yang bergerak pada bidang pertanian di beberapa wilayah di Indonesia.

Direktur Utama Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) Wildhan Dewayana, S.T., M.Si. menjelaskan sampai dengan tahun 2024 jumlah penerima manfaat dari penyaluran Zakat, Infak Sodakoh tidak kurang dari 297.163 penerima manfaat yang sebagian besarnya adalah fakir miskin,” jelasnya.

Untuk program jangka panjang IZI konsen pada program ekonomi dan pendidikan yang tersebar penerima manfaatnya hampir ke seluruh Indonesia. Khusus untuk luar negeri IZI konsen pada saudara-saudara yang berada di Palestina.

Sepanjang tahun 2024 lanjut Wildhan, tidak kurang dari 24.263 orang penerima manfaat yang dibantu oleh donasi yang dikumpulkan untuk Palestina.

Selain Public Expose, IZI juga meluncurkan Program Smartfarm Academy. Program ini diluncurkan mengingat negara kita yang merupakan negara agraris, sehingga perhatian kepada sektor pertanian menjadi sangat penting. Saat ini Smartfarm sudah berjalan di lima provinsi yaitu Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatra Selatan, dan Yogyakarta, dan akan terus bertambah,” kata Wildhan.

Keberhasilan para petani ini juga telah dibukukan yang dirilis dalam buku yang berjudul “Memudahkan itu Dimudahkan”.

Selain Smartfarm Academy, IZI juga memperkenalkan sebuah unit baru yakni Unit Layanan Zakat (ULZ). Unit ini akan dioptimalkan untuk membuka peluang kolaborasi antara LAZNAS dan masyarakat dalam pemenuhan layanan zakat secara menyeluruh dan semakin dekat baik bagi para muzaki dan juga mustahik hingga ke level kota/kabupaten.

Wildhan berharap IZI untuk terus bermanfaat dan memudahkan sesama melalui program pemberdayaan yang ada, terkhusus kepada petani di Smartfarm Academy diharapkan dapat memiliki dampak lebih luas lagi dengan tumbuhnya dukungan stakeholder serta peningkatan spiritual pada setiap program yang dijalani, terutama pada penerima manfaat yang mendapat kebermanfaatannya,” harap Wildhan.

Prof. Dr. H. Waryono, S.Ag., M.Ag. selaku Direktur Pemberdayaan Zakat & Wakaf Kemenag RI melalui daringnya mengapresiasi program tradisi Public Expose yang digelar IZI. Ini merupakan pertanggungjawaban kepada publik,” ujarnya.

Dirinya berharap kedepan mengajak para Laznas untuk dapat berbagi tugas, disisi lain menguatkan tugas-tugas yang sudah berjalan,” harapnya.

Masing -masing Laznas menurutnya perlu mempunyai fokus tertentu dan punya branding yang spesialis yang lebih kuat sehingga tidak terjadi overleping,” ucapnya.

Prof. Dr. H. Waryono, S.Ag., M.Ag juga mengapresiasi program Smartfarm Academy IZI. Program ini turut mensukseskan program penguatan pangan yang telah dicanangkan Presiden RI. Prabowo Subianto,” ucapnya.

Dirinya berharap program ini dapat diikuti oleh Laznas yang lainnya,” pungkasnya.

Turut hadir dalam acara Public Expose IZI, Prof. Dr. H. Waryono, S.Ag., M.Ag. selaku Direktur Pemberdayaan Zakat & Wakaf Kemenag RI, Muhammad Hasbi Zaenal, Ph.D. selaku Direktur Puskas (BAZNAS) RI, Dr. Ismatul Hidayah, SP, MP selaku Kepala Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian (BPSIP) Banten, Dr. Irfan Syauqi Beik, S.P., M.Sc.Ec. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB, Wildhan Dewayana, S.T., M.Si. selaku Direktur Utama IZI, Aan Suherlan, S.SOS.I selaku Direktur PPZ LAZNAS IZI. Serta diundang juga Tim Smartfarm Academy IZI, muzaki, donatur, mitra strategis dan rekan Direksi IZI.

Continue Reading

Ekonomi

Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan Secara Resmi Membuka Munas ASPAKI Ke-3 di Hotel Bidakata Jakarta.

Published

on

By

JurnalJakarta.com – Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan secara resmi membuka Musyawarah Nasional ke-3 Asosiasi Produsen Alat Kesehatan Indonesia (ASPAKI) yang digelar di Hotel Bidakara Jakarta Rabu (15/1/2025).

Dalam sambutannya Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, menekankan, pentingnya dorongan untuk menjadikan alat kesehatan buatan Indonesia bersaing di pasar global. Luhut menyampaikan dukungannya terhadap industri alat kesehatan lokal yang terus berkembang. Ia menekankan bahwa Indonesia tidak perlu lagi bergantung pada impor alat kesehatan yang bahan bakunya dapat diperoleh di dalam negeri. “Kita punya nikel, stainless steel, jadi tidak perlu mengimpor alat-alat seperti jarum suntik atau obeng dari luar negeri. Kita harus lebih mandiri,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama Ketua Umum ASPAKI periode 2021-2024.Imam Subagyo dalam sambutannya mengatakan,” Pada 19 Agustus 2025 ini ASPAKI akan berusia 27 tahun. ASPAKI telah beranggotakan 225 Perusahaan Industri alat kesehatan yang 100% seluruhnya adalah produsen. ASPAKI berkomitmen penuh untuk menjalin kerjasama dengan berbagai asosiasi alat kesehatan dalam negeri maupun luar negeri, lembaga pendidikan dan penelitian serta selalu berperan aktif dalam membangun awarenes dan branding produk alat kesehatan dalam negeri dengan mengadakan berbagai acara bisnis, forum bisnis meeting serta pameran baik di dalam negeri maupun di luar negeri siap menjadi mitra kerja pemerintah,” jelasnya.

Untuk mewujudkan visi tersebut lanjutnya sistem kesehatan dan industri alat kesehatan nasional harus juga berdaulat dan kompeten inilah yang menjadi landasan dan struktur organisasi dan program-program kerja ASPAKI di masa kepengurusan sekarang dan diharapkan juga menjadi landasan di kepengurusan aspaki masa mendatang.

ASPAKI tidak hanya berjuang untuk kepentingan industri alat kesehatan saja, namun kami menjalankan amanah sebagai rakyat indonesia.

Semua pencapaian ini tentunya tidak terlepas dari peran aktif pemerintah melalui berbagai regulasi dan kebijakan yang berpihak kepada industri alat kesehatan dalam negeri,” ungkapnya.

Agenda Munas ASPAKI berisi pengesahan tata tertib Munas dan penyampaian Laporan Pertanggungjawaban Pengurus ASPAKI periode 2021-2024 oleh Ketua Umum ASPAKI.

Dalam  Laporan Pertanggung jawaban pengurus tersebut, Imam Subagyo memberi highlight beberapa pencapaian penting di masa kepengurusannya seperti masifnya kegiatan promosi anggota ASPAKI dan produknya di berbagai acara pameran dan business matching baik di dalam maupun luar negeri. Salah satu capaian penting lain yang diberi highlight adalah meningkatnya jumlah anggota ASPAKI secara signifikan selama kurun waktu 3 tahun terakhir.

Selain penyampaian Laporan Kepengurusan dan Rapat-rapat komisi yang nantinya akan melahirkan rekomendasi- rekomendasi untuk dikerjakan oleh pengurus ASPAKI periode mendatang, acara Munas juga diisi oleh 2 narasumber yang membawakan issue terkini terkait industri alat kesehatan yaitu e-katalog versi 6 dan TKDN.

Puncak acara Munas ASPAKI 2025 adalah pemilihan Ketua Umum ASPAKI masa bakti 2025 – 2027. Untuk itu penyelenggaraan Munas ini merupakan acara yang sangat penting bagi keberlangsungan ASPAKI, terutama karena ASPAKI merupakan satu satunya asosiasi yang beranggotakan hanya produsen alat kesehatan dengan multi kategori produk.

Sebagaimana ditetapkan dalam Rencana Induk Pengembangan Nasional (RIPIN), industri alat kesehatan dalam negeri merupakan sektor industri prioritas dalam mewujudkan salah satu pilar transformasi bidang kesehatan, yaitu ketahanan kefarmasian dan alat kesehatan. Untuk itu, peran asosiasi yang menaungi industri menjadi sangat strategis dalam upaya pembinaan dan pengembangan industri nasional sehingga industri alat kesehatan menjadi lebih kompeten dan berdaya saing. Dengan adanya asosiasi, dunia usaha yang tergabung dalam asosiasi industri terus membangun sinergi dengan pemerintah dalam mengakselerasi pertumbuhan industri,” jelasnya.

Dalam Undang-Undang No.3 Tahun 2014 tentang Perindustrian, beberapa pasal menyebutkan peran asosiasi industri, seperti penguatan kapasitas industri kecil dan menengah yang dapat dilakukan melalui kerja sama dengan lembaga pendidikan, lembaga penelitian dan pengembangan, serta asosiasi industri dan asosiasi profesi terkait.

Saat ini ASPAKI beranggotakan 225 industri, yang memproduksi berbagai alat kesehatan, seperti masker, jarum suntik, hospital furniture, bahan habis pakai, alat elektromedis, produk IVD (in vitro diagnostic), yang jumlah industri dan produknya terus meningkat seiring dengan peningkatan kebutuhan masyarakat akan alat kesehatan.

Seluruh anggota ASPAKI memiliki legalitas resmi sebagai produsen alat kesehatan, dan sebagian besar telah menerapkan dan memiliki sertifikat CPAKB (Cara Produksi Alat Kesehatan yang Baik). Sebagian diantaranya bahkan telah mengekspor berbagai produknya ke berbagai negara. Melalui berbagai program kerja yang dilakukan, ASPAKI mendukung kementerian dan lembaga terkait dalam memperkuat ketahanan sistem kesehatan nasional.

Selain itu dalam Munas ASPAKI tahun 2025, ASPAKI memberikan penghargaan “ASPAKI PDN Heroes Award” kepada Jend. TNI (HOR) (Purn.) Luhut Binsar Pandjaitan (Ketua Dewan Ekonomi Nasional RI),
Ir. Budi Gunadi Sadikin, CHFC, CLU (Menteri Kesehatan RI), dan Dr. (HC) Agus Gumiwang Kartasasmita (Menteri Perindustrian RI) sebagai bentuk apresiasi ASPAKI terhadap peran dan dukungan untuk kemajuan industri alat kesehatan dalam negeri. (***)

Continue Reading

Ekonomi

Panglima Koopsud I Turut Mendampingi Pangkoopsudnas Mendukung Program Ketahanan Pangan Nasional.

Published

on

By

Subang, Jurnaljakarta.com  ––  Pangkoopsud I Marsda TNI Mohammad Nurdin turut mendampingi pangkoopsudnas Marsdya TNI Ir. Tedi Rizalihadi S.,M.M., berkontribusi mendukung program ketahanan pangan nasional. Dengan melakukan tanam jagung hibrida varietas. Di Lanud Raden Suryadi Suryadarma, Subang, Jawa Barat. (Selasa, 14-1-2025).

Kegiatan ini dalam rangkaian memperingati HUT ke-3 Koopsudnas. Program tanam bersama, terselenggara atas kerjasama staf potensi dirgantara Lanud Raden Suryadi suryadarma dengan dinas pertanian subang.

Pangkoopsudnas mengatakan, jagung Hibrida NK 7202 NAGA merupakan varietas unggul yang sangat dibutuhkan peternak. Sesuai kebijakan pemerintah, dan instruksi Panglima TNI serta kepala Staf Angkatan Udara. Koopsudnas dan satuan jajaran mendukung program ketahanan pangan Nasional.

Sebelum melaksanakan penanaman jagung Pangkoopsud nas didampingi Pangkoopsud I,Danlanud Suryadarma serta Pejabat lainya, melaksanakan peninjauan kesiapan dapur makan bergizi Lanud Suryadarma untuk mendukung makan bergizi bagi siswa sekolah di Lanud Suryadarma dan sekitarnya.

Hadir dalam kegiatan tersebut para pejabat Koopsudnas, Komandan Raden Suryadi Suryadarma, Direktur Pakan Dinas Pertanian Subang dan tamu undangan lainnya.

Continue Reading

Populer