Connect with us

Pohukam

Jabatan Komandan Wing Udara 4 Lanud Atang Sendjaja di Serahterimakan

Published

on

JurnalJakarta.com — Jabatan Komandan Wing Udara 4 Lanud Atang Sendjaja diserah terimakan dari Kolonel Pnb Muzafar, S.Sos., M.M. kepada Kolonel Pnb A. F. Picaulima yang dilaksanakan dalam upacara militer dengan inspektur upacara Komandan Lanud Atang Sendjaja, Marsma TNI Eding Sungkana, S.AB., M.Tr.(Han) bertempat di Main Apron Lanud Atang Sendjaja, Rabu (18/12).

Serah terima jabatan ditandai dengan penanggalan tanda jabatan dari Komandan Wing Udara 4 yang lama dan pemasangan tanda jabatan serta penyerahan tongkat komando kepada Komandan Wing Udara 4 Lanud Atang Sendjaja yang baru dan tunggul Wing 4 Lanud Atang Sendjaja oleh Komandan Lanud Atang Sendjaja.

Komandan Lanud Atang Sendjaja Marsma TNI Eding Sungkana, dalam sambutannya mengatakan bahwa, alih tugas dan jabatan dalam organisasi TNI Angkatan Udara, merupakan peristiwa yang selalu hadir dalam dinamika organisasi.

“Hal ini merupakan indikator bergulirnya suatu proses pembinaan personel dalam memelihara dan meningkatkan aktualisasi peran organisasi, dengan harapan dapat terwujudnya penyegaran manajemen yang berimplikasi pada peran organisasi dalam menghadapi situasi yang terus berkembang ,” ujar Marsma TNI Eding Sungkana.

Lebih lanjut Danlanud Ats mengatakan bahwa Wing Udara 4 Lanud Atang Sendjaja bertanggungjawab terhadap kegiatan pembinaan operasi dan latihan di Skadron Udara 6 maupun Skadron Udara 8.

Segenap jajaran Wing 4 dituntut untuk memiliki wawasan luas berpandangan jauh kedepan serta mampu berfikir secara objektif dalam menghadapi permasalahan-permasalahan di lapangan, sehingga tidak ada keraguan dalam bertindak mengimplementasikan hasil pola pikir yang dimaksud.

“Sebuah tugas yang tidak ringan, namun tugas tersebut dapat dilaksanakan dengan baik oleh Kolonel Pnb Muzafar,” ungkap Danlanud Ats.

Pada kesempatan tersebut, Danlanud Atang Sendjaja menyampaikan ucapan terimakasih serta penghargaan kepada Kolonel Pnb Muzafar atas dedikasi, loyalitas serta kinerja yang baik selama ini sebagai Komandan Wing Udara 4 Lanud Atang Sendjaja. “Semoga ditempat tugas yang baru dapat menunjukan kiprahnya dan semakin sukses lagi,” ujar Danlanud Atang Sendjaja.

Ucapan selamat juga disampaikan kepada Kolonel Pnb A. F. Picaulima, atas kepercayaan yang telah diberikan pimpinan, “ ini adalah suatu kehormatan sekaligus tanggungjawab untuk mengemban tugas sebagai Komandan Wing 4 Lanud Atang Sendjaja, berikanlah yang terbaik bagi TNI Angkatan Udara khususnya Lanud Atang Sendjaja”, pungkas Marsma TNI Eding Sungkana.

Serah terima jabatan Komandan Wing Udara 4 Lanud Atang Sendjaja, dari Kolonel Pnb Muzafar kepada Kolonel Pnb A. F. Picaulima, juga diikuti dengan serah terima jabatan Wakil Ketua PIA Ardhya Garini Cabang 3/Daerah I dari Ny. Muzafar kepada Ny. A. F. Picaulima, yang dipimpin langsung oleh Ketua PIA Ardhya Garini Cabang 3/Daerah I Lanud Atang Sendjaja, Ny. Eding Sungkana bertempat di kantor PIA Ardhya Garini Ranting 02 Cabang 3/Daerah I Skadron Udara 8.

Hadir dalam upacara Sertijab Marsdya TNI (Purn) Trisno Hendradi, Marsda TNI Hari Budianto, Marsda TNI Suparmono, Marsma TNI Irwan Is. Dunggio, Komandan Wingdikum Kolonel Sus Evi Zuraida, S.H., M.H, , Para Mantan Komandan Wing Udara 4 Lanud Atang Sendjaja lainnya, Para Komandan Satuan TNI dan Polri Kota dan Kabupaten Bogor, Para Kepala Dinas serta Perwira Staf Lanud Atang Sendjaja.

Pohukam

Gus Toto, Dukung Program “Manggarai Bersholawat” sebagai Wahana Tabayun dan Muasabah Pelaku Tawuran

Published

on

By

JURNALJAKARTA.COM  – Wacana Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung membuat program “Manggarai Berselawat” untuk mencegah tawuran terus terjadi di kawasan Manggarai Jakarta Selatan, menuai banyak tanggapan dari public.

Ide tersebut oleh public banyak dibandingkan dengan penanganan yang diambil Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Melalui keterangannya kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (17/5), Muhammad Thohar, Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Kemajuan Jakarta (LAJU Jakarta) menyatakan bahwa, Masyarakat hendaknya memberikan kesempatan kepada Gubernur DKI Jakarta untuk menjalankan rencananya dan jika sudah berjalan Masyarakat bisa menilai dan mengevaluasi.

“Saya mendukung Mas Pram untuk menjalankan Program Manggarai Bersholawat sebagai Langkah yang diambil untuk mitigasi persoalan tawuran yang sering terjadi di Manggarai.Kita akan kawal Bersama, dan jika berhasil maka patut dapat apresiasi, namun jika hasilnya tidak optimal maka bisa sama-sama dikritisi dan mencari Solusi lain,” kata Gus Toto, Panggilan akrab Muhammad Thohar.

Menurut Tokoh Muda Nahdatul Ulama itu, untuk menangani fenomena tawuran dapat dilakukan dengan ragam pendekatan. Diantaranya adalah pendekatan yang humanis untuk mengatasi ragam permasalahan di Jakarta. Atau dengan kata lain pendekatan yang digunakan bisa juga bersifat kultural dan keagamaan. Tawuran menurut Gus Toto tak bisa semata-mata diselesaikan dengan cara-cara represif.

“Dalam “Manggarai Bersholawat”, Mas Pram akan mengundang kelompok-kelompok yang bertikai di sana. Duduk bareng, cari tahu apa akar masalahnya. Nggak bisa hanya menyalahkan saja. Selain itu juga melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk tokoh agama, majelis taklim, dan stakeholder lainnya. Ini bentuk komunikasi yang baik,” ungkapnya.

Gus Toto menambahkan bahwa, tawuran tidak hanya terjadi wilayah di Jakarta Selatan yang mana Manggarai salah satunya. Wilayah lain yang juga kerap terjadi tawuran antar kelompok terjadi juga di Jakarta Timur, Jakarta Barat, Jakarta Pusat, juga Jakarta Utara.

“ini adalah awal, Pemprov siap hadir ditengah Masyarakat mempertemukan pihak-pihak yang sering bertikai dan tawuran. Jika ada konflik dan saling tuduh siapa yang memulai tawuran maka disini Gubernur turun langsung untuk memfasilitai pihak yang berkonflik tabayun, setelah komunikasi terbangun maka akan diajak muasabah, itu yang saya pahami dari tujuan Program Manggarai Bersholawat yang di inisiasi oleh Gubernur DKI Jakarta,” pungkasnya. (Red).

Continue Reading

Pohukam

Kepri Jalur Laut Malaysia dan Singapura, Para Pekerja Migran Indonesia Ilegal dan Legal

Published

on

By

BATAM, JURNALJAKARTA.COM – Kinerja Polri dalam memberantas tindak pidana perdagangan orang (TPPO) diapresiasi. Ini tidak terlepas dari hadirnya Direktorat Tindak Pidana Pelindungan Perempuan dan Anak (PPA) dan Pemberantasan Perdagangan Orang (PPO).

Hal tersebut diungkapkan Irwan Setiawan, Pengurus Yayasan Embun Pelangi Kepulauan Riau (Kepri) melalui keterangannya, Jum’at (2 Mei 2025).

“Sekarang Kepolisian sudah bagus punya Direktorat PPA dan PPO itu sangat membantu,” ujar Irwan Setiawan.

Menurutnya, perlu ada sosialisasi yang lebih masif lagi terkait keberadaan direktorat tersebut.

“Cuma harus lebih tersosialisasikan lagi di wilayah-wilayah di Indonesia. Karena direktorat itu sendiri kan adanya di Mabes Polri ya,” tuturnya.

Pihaknya sendiri, mengaku sudah sering bekerja sama dengan petugas Kepolisian dari Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA).

“Kami bersama pegiat migran lainnya yang tergabung dalam Jaringan SAFE Migran ikut berperan menangani korban salah satunya dengan menyediakan rumah aman, sementara polisi mengurus pelaku terkait perdagangan orang,” ucapnya.

Lebih lanjut, karena berbatasan dengan Singapura dan Malaysia di Kepri sering terjadi persoalan terkait Pekerja Migran. Penanganan permasalahan pekerja Migran ini yang berangkat dengan melalui jalur laut, menurut dia kurang maksimal.

“Sebab, kendati ada gugus tugas yang khusus mengurusi perkara itu, namun kinerjanya kurang optimal,” imbuhnya.

“Tentunya akan banyak sekali persoalan-persoalan dari pekerja migran karena di situ tempat transit dari para pekerja migran ketika mereka mau ke Malaysia atau Singapura,” tuturnya.

“Tetapi persoalannya itu bisa jadi di anggaran atau komitmen para anggota Gugus Tugas itu sendiri,” kata Irwan.

Adapun Yayasan Embun Pelangi Kepri turut tergabung dalam gugus tugas tersebut, yang berperan melakukan rehabilitasi dan pemulangan pekerja migran.

Yayasan Embun Pelangi sendiri berlokasi di Batam, Kepulauan Riau dan berfokus pada isu eksploitasi seksual anak, kekerasan terhadap perempuan dan anak serta pekerja migran yang bermasalah atau berhadapan dengan hukum. Serta Embun Pelangi melayani pengaduan serta memiliki rumah aman. (Red).

Continue Reading

Pohukam

Untuk Menjaga NKRI & Menjaga Rakyat, Jangan Mudah Terprovokasi

Published

on

By

Ketum PWI dan Laskar Sabilillah, Dr. KH. Muhammad Abbas Billy Yachsi, M.A. (Foto Ist).

JURNALJAKARTA.COM –Tenanglah, jangan mudah terprovokasi. Kita ada untuk memperkuat NKRI, menjaga rakyat, bukan menambah kegaduhan.

Demikian ditegaskan Dr. KH. Muhammad Abbas Billy Yachsi, M.A, Ketua Umum PWI dan Laskar Sabilillah, melalui keterangannya, Senin (28/4).

“Di tengah dinamika yang terjadi, seluruh anggotanya untuk tetap tenang, menjaga kedamaian dan tidak terprovokasi,” imbuhnya.

Dr. Abas menambahkan, pentingnya tetap berada di jalur perjuangan yang lurus memperjuangkan kebenaran sejarah, menjaga kehormatan nasab Rasulullah SAW, serta melindungi para ulama dari segala bentuk penyimpangan yang dilakukan demi kepentingan pribadi.

“Kita punya tanggung jawab untuk menjaga ketertiban, mempererat persatuan, dan mengajarkan masyarakat agar mencintai NKRI, Pancasila, dan Bhinneka Tunggal Ika,” ujar Dr. Muhammad Abbas, menguatkan semangat para anggotanya.

Tidak hanya berhenti di situ, Komando seruan juga diteruskan oleh Komandan Laskar Sabilillah Pusat, Ali Hifni Al Bantani.

Ia mengimbau seluruh anggota untuk menjaga kondusifitas, menaati hukum yang berlaku dan tetap berpijak sebagai bagian dari bangsa yang berkomitmen pada persatuan.

“Dalam suasana penuh keprihatinan atas banyaknya provokasi, suara dari PWI dan Laskar Sabilillah menjadi pengingat penting bahwa menjaga kedamaian adalah bagian tak terpisahkan dari perjuangan bangsa,” ujarnya. (Red).

Continue Reading

Populer